H-13 jelang pencoblosan, Jokowi minta pendukungnya kerja keras

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo berkampanye di Gelanggang Olahraga (GOR) Diaspora Sumatera Utara, Medan, Jumat (5/4/2019) (Desca Lidya Natalia)
Medan (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo meminta para pendukungnya untuk bekerja keras pada H-13 pemilihan umum 17 April 2019.

"Waktu kita tinggal 13 hari untuk bekerja keras, apa yang harus kita kerjakan?" kata Joko Widodo (Jokowi) di di Gelanggang Olahraga (GOR) Diaspora Sumatera Utara, Medan, Jumat.

Dalam kampanye tersebut hadir juga istri Jokowi, Iriana Joko Widodo; menantu Jokowi, Bobby Afif Nasution; Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly yang juga calon anggota legislatif dari PDIP; mantan gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi; ketua Tim Kemenangan Nasional (TKN) Erick Thohir; Wakil Ketua TKN Moeldoko dan para tokoh lainnya.

Jokowi menargetkan perolehan suara pasangan nomor urut 01 minimal 65 persen di Sumatera Utara atau bertambah dari perolehan pemilu 2014 yang sebesar 55 persen.

"Pada 17 April nanti ajak keluarga, saudara, teman-teman sekampung kita berbondong-bondong ke TPS, setuju? Jangan ada yang di rumah, tidur di rumah, semua. Kalau pas libur, silakan berlibur tapi nyoblos dulu, datang ke TPS pukul 08.00 atau 09.00, nyoblos dulu dan kalau bisa berbondong-bondong pakai baju putih karena yang dicoblos bajunya putih," ungkap Jokowi.

Jokowi dalam kampanye itu juga mengkampanyekan tiga kartu saktinya yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Pra Kerja dan Kartu Sembako Murah.

Ia pun memanggil dua orang peserta kampanye yaitu Debbie Munthe dan Nuswati.

"Saya Debbie Munthe, saat ini SMA kelas III dan baru UN (Ujian Nasional), saat ini sangat sangat yakin bisa masuk STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) supaya bisa memperbaiki kondisi keuangan Indonesia dan bisa berja di Ditjen Pajak," kata Debbie saat memperkenalkan diri.

Meski STAN tidak memungut uang sekolah bagi para mahasiswanya, Debbie mengaku masih butuh KIP Kuliah.

"Kenapa butuh KIP kuliah?" tanya Jokowi.

"Untuk bantu orangtua, di kampung juga banyak potensi anak Indonesia karena tidak ada biaya jadi putus kuliah," jawab Debie lancar.

Sedangkan Nurswati yang mengaku tinggal di Belawan dan punya suami seorang nelayan mengaku butuh Kartu Sembako Murah.

"Butuh kartu sembako murah biar terpenuhi kebutuhan kami, karena kami nelayan pendapatan kurang," kata Nurswati yang ingin membeli beras, telur, minyak bila mendapat kartu sembako murah.
 
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Pantun buka kampanye Jokowi di Medan Sebelumnya

Pantun buka kampanye Jokowi di Medan

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS