Jayapura (ANTARA) - Warga yang ada di perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) yakni di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, siap melaksanakan pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2019.
"Kita di Distrik Muara Tami itu sudah siap, di jajaran distrik sudah ada tiga Panitia Pemilihan Distrik (PPD) ditambah dengan kesekretariatan, ditambah dengan delapan anggota PKK (Panitia Pemilihan Kecamatan)," kata Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Distrik Muara Tami, Gotlif Patipeme di Jayapura, Selasa.
Selanjutnya, 44 pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kelurahan/kampung juga sudah ada, yang menandakan bahwa masyarakat di kawasan perbatasan RI-Papua Nugini sudah sangat siap, ujarnya lagi.
Menurut dia, kebanyakan masyarakat yang berdomisili di sekitar wilayah tapal batas RI-PNG ini kebanyakan dari wilayah Kota Jayapura, sehingga pada saat pemilihan mereka akan kembali ke tempat tinggalnya.
Akan tetapi, lanjut dia, bagi masyarakat yang terdaftar tinggal di daerah tapal batas RI-PNG tetap menyalurkan hak pilihnya saat pemilu.
"Itu sebabnya TPS di Kampung Moso itu ada dua TPS, satu persis di kawasan perbatasan dan satu di Kampung Moso. Bukan hanya itu saja ada beberapa TPS di beberapa titik lainnya," katanya.
Ia mengakui, pada Pemilu sebelumnya, antusias masyarakat tapal batas untuk datang memilih cukup memprihatinkan, hanya sekitar 50 persen yang memilih.
"Kami tidak tahu di tahun ini, untuk itu kami minta kepada Bawaslu Kota Jayapura untuk melakukan pencegahan terhadap hal ini agar masyarakat tapal batas RI-PNG tidak memilih golput," tambah dia.
Baca juga: Warga perbatasan Papua serahkan puluhan amunisi kepada TNI
Baca juga: Bawaslu Papua tegaskan panwaslu TPS profesional
"Kita di Distrik Muara Tami itu sudah siap, di jajaran distrik sudah ada tiga Panitia Pemilihan Distrik (PPD) ditambah dengan kesekretariatan, ditambah dengan delapan anggota PKK (Panitia Pemilihan Kecamatan)," kata Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Distrik Muara Tami, Gotlif Patipeme di Jayapura, Selasa.
Selanjutnya, 44 pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kelurahan/kampung juga sudah ada, yang menandakan bahwa masyarakat di kawasan perbatasan RI-Papua Nugini sudah sangat siap, ujarnya lagi.
Menurut dia, kebanyakan masyarakat yang berdomisili di sekitar wilayah tapal batas RI-PNG ini kebanyakan dari wilayah Kota Jayapura, sehingga pada saat pemilihan mereka akan kembali ke tempat tinggalnya.
Akan tetapi, lanjut dia, bagi masyarakat yang terdaftar tinggal di daerah tapal batas RI-PNG tetap menyalurkan hak pilihnya saat pemilu.
"Itu sebabnya TPS di Kampung Moso itu ada dua TPS, satu persis di kawasan perbatasan dan satu di Kampung Moso. Bukan hanya itu saja ada beberapa TPS di beberapa titik lainnya," katanya.
Ia mengakui, pada Pemilu sebelumnya, antusias masyarakat tapal batas untuk datang memilih cukup memprihatinkan, hanya sekitar 50 persen yang memilih.
"Kami tidak tahu di tahun ini, untuk itu kami minta kepada Bawaslu Kota Jayapura untuk melakukan pencegahan terhadap hal ini agar masyarakat tapal batas RI-PNG tidak memilih golput," tambah dia.
Baca juga: Warga perbatasan Papua serahkan puluhan amunisi kepada TNI
Baca juga: Bawaslu Papua tegaskan panwaslu TPS profesional
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019