Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) masih sangat percaya kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia.
"Sekali lagi saya masih sangat percaya kepada TNI kita dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia, saya masih sangat percaya," ucap Jokowi saat acara debat keempat calon presiden di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu malam.
Mengenai anggaran pertahanan, kata dia, memang pemerintah saat ini baru memberikan prioritas pada pembangunan infrastruktur.
"Pada suatu saat apabila pertumbuhan ekonomi kita semakin baik, ekonomi dunia juga pada posisi normal kita akan bisa memberikan anggaran yang lebih baik pada TNI kita dalam rangka membangun alutsista ke depan yang lebih baik," kata dia.
Namun, ia mengaku bahwa anggaran pertahanan Indonesia lebih kecil dibandingkan negara-negara lainnya.
"Kalau tadi bapak membandingkan kita dengan negara-negara lain anggaran kita lebih kecil tetapi saya masih meyakini dari informasi inteligen strategis yang masuk kepada saya bahwa 20 tahun ke depan invasi dari negara lain ke negara kita dapat dikatakan tidak ada," kata Jokowi.
Menurutnya, yang perlu dicermati adalah soal keamanan di dalam negeri yang berkaitan dengan konflik.
"Oleh sebab itu, konflik jangan dianggap remeh. Konflik ini bisa menjadi membesar karena perang teknologi, perang elektronik yang dilakukan dari luar. Untuk itu saya ingin menggaris bawahi SDM TNI terutama dalam penguasaan teknologi persenjataan dan sangat diperlukan negara kita ke depan," tuturnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat keempat calon presiden yang berkompetisi dalam Pemilu 2019.
Debat diikuti oleh calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Debat keempat ini mengambil tema ideologi, pertahanan dan keamanan, pemerintahan, dan hubungan internasional.
"Sekali lagi saya masih sangat percaya kepada TNI kita dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia, saya masih sangat percaya," ucap Jokowi saat acara debat keempat calon presiden di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu malam.
Mengenai anggaran pertahanan, kata dia, memang pemerintah saat ini baru memberikan prioritas pada pembangunan infrastruktur.
"Pada suatu saat apabila pertumbuhan ekonomi kita semakin baik, ekonomi dunia juga pada posisi normal kita akan bisa memberikan anggaran yang lebih baik pada TNI kita dalam rangka membangun alutsista ke depan yang lebih baik," kata dia.
Namun, ia mengaku bahwa anggaran pertahanan Indonesia lebih kecil dibandingkan negara-negara lainnya.
"Kalau tadi bapak membandingkan kita dengan negara-negara lain anggaran kita lebih kecil tetapi saya masih meyakini dari informasi inteligen strategis yang masuk kepada saya bahwa 20 tahun ke depan invasi dari negara lain ke negara kita dapat dikatakan tidak ada," kata Jokowi.
Menurutnya, yang perlu dicermati adalah soal keamanan di dalam negeri yang berkaitan dengan konflik.
"Oleh sebab itu, konflik jangan dianggap remeh. Konflik ini bisa menjadi membesar karena perang teknologi, perang elektronik yang dilakukan dari luar. Untuk itu saya ingin menggaris bawahi SDM TNI terutama dalam penguasaan teknologi persenjataan dan sangat diperlukan negara kita ke depan," tuturnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat keempat calon presiden yang berkompetisi dalam Pemilu 2019.
Debat diikuti oleh calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Debat keempat ini mengambil tema ideologi, pertahanan dan keamanan, pemerintahan, dan hubungan internasional.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019