Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Umat Budha dan Konghucu yang ada di Sukabumi, Jawa Barat memastikan tidak akan menjadi golongan putih atau golput pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 ini karena menjadi momen untuk ikut berpartisipasi dalam menyalurkan hak pilihnya.
"Kami sudah melakukan imbauan dan mengajak kepada umat Budha dan Konghucu yang ada di Sukabumi untuk mendukung Pemilu 2019 demi kemajuan bangsa," kata Koordinator Vihara Sukabumi Bambang Harjanto di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, untuk jumlah umat Budha yang tersebar di lima vihara mencapai 2 ribu orang yang sudah mempunyai hak pilih. Tentunya, sebagai warga negara pihaknya ingin menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini demi kemajuan bangsa.
Bahkan, pihaknya mengimbau pada pemilu ini bisa berpartisipasi aktif khususnya dalam menggunakan hak pilih harus digunakan sesuai dengan hati nurani. Pihaknya juga berharap pada pemilu ini bisa berjalan aman dan sukses serta tidak mempermasalahkan perbedaan pilihan.
Sebab perbedaan tersebut merupakan hak dari seluruh warga negara Indonesia untuk menentukan nasib bangsanya. Tapi yang terpenting dari pemilu ini adalah untuk menentukan nasib bangsa ke depannya.
"Umat Budha silahkan menentukan hak pilihnya masing-masing jangan sampai golput, karena satu suara akan menentukan nasib bangsa. Serta mari kita sambut pemilu ini dengan riang gembira," tambahnya.
Sementara, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan golput bukan merupakan pilihan, tetapi sebagai warga negara yang baik tentunya yang sudah mempunyai hak pilih agar ikut menyalurkan suaranya di tempat pemungutan suara pada 17 April mendatang.
Selain itu, ia pun mengimbau kepada warganya agar selalu menjaga keamanan menjelang pemilu ini dan perbedaan adalah hal yang fitrah sehingga ajang pesta demokrasi lima tahunan ini tentunya harus dimanfaatkan.
"Kami sudah melakukan imbauan dan mengajak kepada umat Budha dan Konghucu yang ada di Sukabumi untuk mendukung Pemilu 2019 demi kemajuan bangsa," kata Koordinator Vihara Sukabumi Bambang Harjanto di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, untuk jumlah umat Budha yang tersebar di lima vihara mencapai 2 ribu orang yang sudah mempunyai hak pilih. Tentunya, sebagai warga negara pihaknya ingin menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini demi kemajuan bangsa.
Bahkan, pihaknya mengimbau pada pemilu ini bisa berpartisipasi aktif khususnya dalam menggunakan hak pilih harus digunakan sesuai dengan hati nurani. Pihaknya juga berharap pada pemilu ini bisa berjalan aman dan sukses serta tidak mempermasalahkan perbedaan pilihan.
Sebab perbedaan tersebut merupakan hak dari seluruh warga negara Indonesia untuk menentukan nasib bangsanya. Tapi yang terpenting dari pemilu ini adalah untuk menentukan nasib bangsa ke depannya.
"Umat Budha silahkan menentukan hak pilihnya masing-masing jangan sampai golput, karena satu suara akan menentukan nasib bangsa. Serta mari kita sambut pemilu ini dengan riang gembira," tambahnya.
Sementara, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan golput bukan merupakan pilihan, tetapi sebagai warga negara yang baik tentunya yang sudah mempunyai hak pilih agar ikut menyalurkan suaranya di tempat pemungutan suara pada 17 April mendatang.
Selain itu, ia pun mengimbau kepada warganya agar selalu menjaga keamanan menjelang pemilu ini dan perbedaan adalah hal yang fitrah sehingga ajang pesta demokrasi lima tahunan ini tentunya harus dimanfaatkan.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019