Jakarta (ANTARA) - Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) memprediksi partai papan atas akan diisi tiga partai politik yaitu PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Golkar.
Peneliti CSIS Arya Fernandez mengatakan dalam survei lembaganya, elektabilitas PDIP 25,9 persen, Partai Gerindra 13,3 persen, dan Partai Golkar 9,4 persen.
"PKB 7 persen, Demokrat 5,5 persen, PKS 4,6 persen, dan Partai Nasdem 4,3 persen," kata Arya dalam pemaparan hasil survei CSIS di Jakarta, Kamis.
Sementara itu parpol yang diprediksi tidak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen adalah PPP 3 persen, PAN 2,5 persen, Perindo 1,1 persen, Hanura 0,8 persen, PSI 0,5 persen, PBB 0,4 persen, PKPI 0,2 persen, Partai Garuda 0,1 persen, dan Partai Berkarya 0,1 persen.
Arya mengatakan jumlah responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 3,2 persen dan tidak menjawab sebanyak 18,2 persen.
"Perubahan dukungan pemilih dan perolehan suara partai terutama di partai menengah dan kecil, diperkirakan masih mungkin terjadi," ujarnya.
Hal tersebut menurut dia dipengaruhi karena masih cukup tingginya responden yang merahasiakan pilihan saat di survei dilakukan.
Kampanye dan mobilitas caleg juga diperkirakan akan membuat konstelasi berubah terutama di partai menengah dan kecil.
Survei CSIS itu dilakukan sejak 15-22 Maret 2019 dengan menggunakan metode "multistage random sampling" dengan jumlah responden sebanyak 1960 orang di 34 provinsi.
Margin of error sebesar 2,21 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Peneliti CSIS Arya Fernandez mengatakan dalam survei lembaganya, elektabilitas PDIP 25,9 persen, Partai Gerindra 13,3 persen, dan Partai Golkar 9,4 persen.
"PKB 7 persen, Demokrat 5,5 persen, PKS 4,6 persen, dan Partai Nasdem 4,3 persen," kata Arya dalam pemaparan hasil survei CSIS di Jakarta, Kamis.
Sementara itu parpol yang diprediksi tidak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen adalah PPP 3 persen, PAN 2,5 persen, Perindo 1,1 persen, Hanura 0,8 persen, PSI 0,5 persen, PBB 0,4 persen, PKPI 0,2 persen, Partai Garuda 0,1 persen, dan Partai Berkarya 0,1 persen.
Arya mengatakan jumlah responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 3,2 persen dan tidak menjawab sebanyak 18,2 persen.
"Perubahan dukungan pemilih dan perolehan suara partai terutama di partai menengah dan kecil, diperkirakan masih mungkin terjadi," ujarnya.
Hal tersebut menurut dia dipengaruhi karena masih cukup tingginya responden yang merahasiakan pilihan saat di survei dilakukan.
Kampanye dan mobilitas caleg juga diperkirakan akan membuat konstelasi berubah terutama di partai menengah dan kecil.
Survei CSIS itu dilakukan sejak 15-22 Maret 2019 dengan menggunakan metode "multistage random sampling" dengan jumlah responden sebanyak 1960 orang di 34 provinsi.
Margin of error sebesar 2,21 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019