Jangan melakukan kebijakan yang salah jelang pemilu karena akan menurunkan elektabilitas JokowiSurabaya (ANTARA) - Eksekutif Indonesia Political Review menilai penugasan Bulog yang akan mengimpor 100.000 ton bawang putih selain dikhawatirkan merugikan para petani, juga akan menurunkan elektabilitas Presiden Jokowi menjelang Pemilihan Presiden 2019.
"Jangan melakukan kebijakan yang salah jelang pemilu karena akan menurunkan elektabilitas Jokowi," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin dalam pernyataannya yang diterima di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, dari sisi politik, kebijakan ini juga tidak populis karena merugikan para petani. Apalagi sebagian pemilih Jokowi di Tanah Air merupakan kalangan petani.
"Mestinya mereka diayomi, dijaga. Kalau perlu diuntungkan. Jangan dirugikan. Kalau dirugikan akan berbalik arah dan ini akan merugikan pak Jokowi," katanya.
Ujang mengingatkan berdasarkan berbagai survei yang ada, pemilih Jokowi berasal dari kalangan menengah ke bawah seperti petani. Sementara, melihat dari sisi politik kebijakan impor terhadap elektabilitas Presiden Jokowi.
"Ini basis massa Jokowi. Maka harus dijaga, jangan membuat kebijakan yang merugikan," ujarnya.
Anggota Komisi IV DPR Darori Wonodipuro sebelumnya meminta adanya evaluasi dari penugasan impor 100.000 ton bawang putih oleh Bulog karena berpotensi menyebabkan terjadinya monopoli atau persaingan usaha yang tidak sehat.
Darori mengatakan seharusnya penugasan ini juga diberikan kepada perusahaan swasta agar Bulog terhindar dari tudingan praktik monopoli. Selain itu, Darori juga mengingatkan rencana impor dapat merugikan petani bawang putih lokal karena berdekatan dengan jadwal panen raya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019