Serangan "hacker" tidak ganggu proses Pemilu

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Ilustrasi pekerja lepas memeriksa surat suara saat pelipatan surat suara Pemilu di GOR Adiarsa, Karawang, Jawa Barat, Senin (11/3/2019). (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)
Jakarta (ANTARA) - Ketua KPU, Arief Budiman, menegaskan, serangan hacker yang ditujukan kepada sistem informatika KPU, dipastikan tidak akan mengganggu tahapan proses Pemilu 2019, karena sudah berhasil ditangani.

"Kalau sampai sekarang sudah bisa ditangani semua dan KPU menjaga agar sistem kami tetap aman. Kalau orang mau nyerang pasti datang terus tapi kita berupaya membentengi menjaga supaya kita aman," kata dia, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, serangan hacker itu tidak akan mengganggu proses penghitungan suara karena hitungan suara itu ditetapkan hasil rekap secara berjenjang dan manual melalui berita acara.

Karena itu menurut dia, apabila sistem informatika KPU diserang maka tidak ada masalah karena hasil pemungutan suara direkap secara manual melalui berita acara.

"Hitungan suara yang ditetapkan itu hasil direkap secara berjenjang dan manual melalui berita acara," ujarnya.

Ia mengakui memang ada yang terus menyerang web KPU dan apabila dilihat dari IP address berasal dari dalam dan luar negeri.

Namun dia tidak mau menyebut negara mana asal IP address tersebut kecuali bahwa jika pelakunya sudah tertangkap maka bisa diungkapkan.

"Namun meskipun menggunakan IP address dari dalam dan luar negeri, pelakunya bisa dari mana saja misalnya gunakan IP address dalam negeri namun pelakunya di luar negeri," katanya.
Pewarta:
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
NTB kondusif jelang Pilpres 2019 Sebelumnya

NTB kondusif jelang Pilpres 2019

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS