Bandung (ANTARA) - Calon presiden nomor urut satu Joko Widodo mengatakan bahwa Jabar adalah miniatur Indonesia dalam acara Deklarasi 20 Ribu Intelektual, Relawan, dan Rakyat Jabar Ngahiji di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Kota Bandung, Minggu.
"Saya melihat Jawa Barat adalah miniatur Indonesia. Semua suku ada di sini mulai suku Sunda lalu ada suku dari Sabang sampai Merauke juga ada semuanya ada di Jawa Barat. Inilah miniatur Indonesia," kata Jokowi.
Dia mengatakan jangan sampai karena urusan politik baik itu yang namanya pemilihan bupati, pemilihan wali kota, pemilihan gubernur hingga pemilihan presiden menjadikan masyarakat terpecah-pecah tidak saling sapa antar kampung.
"Jangan sampai jadi tidak saling sapa antar tetangga dan teman gara-gara berbeda pilihan. Ini rugi besar bangsa ini karena modal atau aset terbesar yang kita miliki adalah aset persatuan dan kerukunan persaudaraan ini yang harus kita perhatikan," katanya.
Jokowi mengaku bangga dengan masyarakat Jawa Barat karena dikenal sebagai masyarakat yang penuh toleransi masyarakat yang terbuka.
"Dan jangan sampai karena berita hoaks, berita fitnah, kabar-kabar fitnah, gara-gara tidak beretika, gara-gara tidak bertata krama kita menjadi kelihatan tidak sebagai saudara sebangsa dan se-Tanah Air," kata dia.
Dihadapan puluh ribuan alumni perguruan tinggi dan SMA di Jawa Barat, Jokowi menegaskan bahwa negara ini adalah negara besar dan sering kali tidak menyadari hal itu.
"Kita sering tidak sadar bahwa Indonesia adalah negara besar penduduk kita mencapai 200 juta jiwa yang tersebar di 34 provinsi di 514 kabupaten kota dan 17000 pulau yang ada," kata dia.
Ia mengatakan untuk mengelola negara Indonesia ini tidak mudah atau tidak gampang mengingat besarnya negara ini.
"Saya sangat beruntung sekali diberikan dimudahkan oleh Allah SWT memiliki pengalaman mulai dari bawah mulai dari wali kota dua periode kemudian sebagai gubernur DKI Jakarta dan sebagai presiden pengalaman itulah yang memberikan dorongan kepada saya dan memudahkan bagi saya dalam mengelola pemerintahan, mengelola negara sebesar Indonesia ini," katanya.
"Jadi dengan negara sebesar ini. Pengolahannya tidak mudah sehingga jangan diberikan kepada yang belum pengalaman," lanjut Jokowi.
"Saya melihat Jawa Barat adalah miniatur Indonesia. Semua suku ada di sini mulai suku Sunda lalu ada suku dari Sabang sampai Merauke juga ada semuanya ada di Jawa Barat. Inilah miniatur Indonesia," kata Jokowi.
Dia mengatakan jangan sampai karena urusan politik baik itu yang namanya pemilihan bupati, pemilihan wali kota, pemilihan gubernur hingga pemilihan presiden menjadikan masyarakat terpecah-pecah tidak saling sapa antar kampung.
"Jangan sampai jadi tidak saling sapa antar tetangga dan teman gara-gara berbeda pilihan. Ini rugi besar bangsa ini karena modal atau aset terbesar yang kita miliki adalah aset persatuan dan kerukunan persaudaraan ini yang harus kita perhatikan," katanya.
Jokowi mengaku bangga dengan masyarakat Jawa Barat karena dikenal sebagai masyarakat yang penuh toleransi masyarakat yang terbuka.
"Dan jangan sampai karena berita hoaks, berita fitnah, kabar-kabar fitnah, gara-gara tidak beretika, gara-gara tidak bertata krama kita menjadi kelihatan tidak sebagai saudara sebangsa dan se-Tanah Air," kata dia.
Dihadapan puluh ribuan alumni perguruan tinggi dan SMA di Jawa Barat, Jokowi menegaskan bahwa negara ini adalah negara besar dan sering kali tidak menyadari hal itu.
"Kita sering tidak sadar bahwa Indonesia adalah negara besar penduduk kita mencapai 200 juta jiwa yang tersebar di 34 provinsi di 514 kabupaten kota dan 17000 pulau yang ada," kata dia.
Ia mengatakan untuk mengelola negara Indonesia ini tidak mudah atau tidak gampang mengingat besarnya negara ini.
"Saya sangat beruntung sekali diberikan dimudahkan oleh Allah SWT memiliki pengalaman mulai dari bawah mulai dari wali kota dua periode kemudian sebagai gubernur DKI Jakarta dan sebagai presiden pengalaman itulah yang memberikan dorongan kepada saya dan memudahkan bagi saya dalam mengelola pemerintahan, mengelola negara sebesar Indonesia ini," katanya.
"Jadi dengan negara sebesar ini. Pengolahannya tidak mudah sehingga jangan diberikan kepada yang belum pengalaman," lanjut Jokowi.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019