Jakarta (ANTARA) - Calon wakil presiden, Sandiaga berkomitmen jika diberi amanah untuk memimpin bangsa ini, akan menghapuskan sejumlah pajak, termasuk pajak perbukuan bila memang sangat memberatkan masyarakat dan para penerbit buku.
Sedikitnya ada empat macam pajak dari kertas hingga buku sampai ke tangan masyarakat. Mulai dari pajak kertas yang mencapai 10 persen, pajak percetakan sebesar 10 persen, royalti penulis 15 persen, dan pajak penjualan 10 persen.
"Angka ini terlalu besar dan membuat harga buku menjadi mahal," kata Sandiaga saat mengunjungi pameran Islamic Book Fair (IBF) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu.
Dalam kunjungannya ke IBF, Sandiaga menyempatkan diri mampir ke beberapa stan penerbit, seperti stan Republika Penerbit, stan Pustaka Imam Syafii, stan Penerbit Al-Kautsar, Mizan, Cordoba, Agro dan lain-lain.
Dia disambut Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI, Hikmat Kurnia, Ketua Panitia IBF 2019 M. Anies Baswedan, Wakil Ketua panitia IBF 2019, Syahruddin El-Fikri dan sejumlah pengurus Ikapi DKI lainnya.
Menanggapi usulan dari masyarakat, para penerbit, dan pengurus Ikapi DKI Jakarta tersebut, Sandi menyatakan akan mempelajari usulan tersebut dan siap menghapuskan pajak perbukuan bila hal itu dirasakan memberatkan.
"Kita menerima berbagai masukan itu dan akan upayakan usulan dari masyarakat dan pemangku kepentingan perbukuan untuk menghapuskan pajak perbukuan, saya punya komitmen akan hal ini," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Dia mengakui bahwa pajak dalam dunia perbukuan cukup banyak, mulai dari awal hingga akhir. Dari pajak kertas, percetakan, royalti, distribusi hingga buku sampai ke tangan pembaca.
"Bagaimana kita bisa maju bila banyak sekali beban yang harus ditanggung. Dampaknya juga adalah pembeli buku, karena harganya akan menjadi mahal," katanya.
Dalam kesempatan ini, Sandiaga juga membeli sejumlah buku di beberapa stan dan juga mendonasikan buku yang dibeli untuk disumbangkan melalui Ikapi DKI atau panitia IBF untuk didistribusikan ke berbagai daerah tertinggal.
"Saya menyambut baik pengadaan donasi buku dengan harapan daerah-daerah yang terpencil mendapatkan buku-buku yang diperlukan untuk kepentingan masyarakat setempat," katanya.
Sedikitnya ada empat macam pajak dari kertas hingga buku sampai ke tangan masyarakat. Mulai dari pajak kertas yang mencapai 10 persen, pajak percetakan sebesar 10 persen, royalti penulis 15 persen, dan pajak penjualan 10 persen.
"Angka ini terlalu besar dan membuat harga buku menjadi mahal," kata Sandiaga saat mengunjungi pameran Islamic Book Fair (IBF) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu.
Dalam kunjungannya ke IBF, Sandiaga menyempatkan diri mampir ke beberapa stan penerbit, seperti stan Republika Penerbit, stan Pustaka Imam Syafii, stan Penerbit Al-Kautsar, Mizan, Cordoba, Agro dan lain-lain.
Dia disambut Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI, Hikmat Kurnia, Ketua Panitia IBF 2019 M. Anies Baswedan, Wakil Ketua panitia IBF 2019, Syahruddin El-Fikri dan sejumlah pengurus Ikapi DKI lainnya.
Menanggapi usulan dari masyarakat, para penerbit, dan pengurus Ikapi DKI Jakarta tersebut, Sandi menyatakan akan mempelajari usulan tersebut dan siap menghapuskan pajak perbukuan bila hal itu dirasakan memberatkan.
"Kita menerima berbagai masukan itu dan akan upayakan usulan dari masyarakat dan pemangku kepentingan perbukuan untuk menghapuskan pajak perbukuan, saya punya komitmen akan hal ini," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Dia mengakui bahwa pajak dalam dunia perbukuan cukup banyak, mulai dari awal hingga akhir. Dari pajak kertas, percetakan, royalti, distribusi hingga buku sampai ke tangan pembaca.
"Bagaimana kita bisa maju bila banyak sekali beban yang harus ditanggung. Dampaknya juga adalah pembeli buku, karena harganya akan menjadi mahal," katanya.
Dalam kesempatan ini, Sandiaga juga membeli sejumlah buku di beberapa stan dan juga mendonasikan buku yang dibeli untuk disumbangkan melalui Ikapi DKI atau panitia IBF untuk didistribusikan ke berbagai daerah tertinggal.
"Saya menyambut baik pengadaan donasi buku dengan harapan daerah-daerah yang terpencil mendapatkan buku-buku yang diperlukan untuk kepentingan masyarakat setempat," katanya.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019