Tolitoli, 22/2 (ANTARA News) - Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Ahmad M Ali mengemukakan Calon Presiden Jokowi bukanlah seorang yang anti terhadap ulama dan agama termasuk Islam.
"Jokowi bukan anti agama dan anti ulama seperti yang dituduhkan selama ini oleh orang-orang yang tidak menyukainya," ucap Ahmad M Ali di Kabupaten Tolitoli, Kamis malam.
Pernyataan itu dilontarkan Anggota Komisi VII DPR-RI itu dalam kampanye terbatasnya yang berlangsung di Kelurahan Tuelei Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli.
Ahmad menjelaskan, bila Jokowi disebut sebagai kader atau simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI), atau terkait PKI. Itu tuduhan tidak berdasar dan tidak masuk di akal.
"PKI sendiri telah dibubarkan sejak 1966. Saat itu, Bapak Presiden kita masih balita. Masa orang berpolitik praktis sejak balita," sebut Ahmad Ali.
Dalam kampanyenya, ia menyatakan bahwa Jokowi bukanlah anti agama termasuk Islam. Ia merasa heran karena sepengetahuannya Jokowi adalah seorang yang taat terhadap Islam.?
"Saya juga heran, kok masih dibilang anti Islam. Aneh, lah. Yang saya tau, Jokowi Widodo itu orang Islam taat. Jadi, sudalah, masyarakat di Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Toli-Toli tidak perlu termakan isu-isu seperti itu," ucap Caleg DPR-RI Partai NasDem Dapil Sulteng itu.
Ketua Fraksi Nasdem itu menyampaikan kepada masyarakat bahwa Jokowi tidak benar anti terhadap ulama. Ia kemudian menanyakan kepada masyarakat yang hadir dalam kampanye-nya, bahwa siapa Calon Wakil Presiden Jokowi.
Pertanyaan itu kemudian dijawab masyarakat bahwa K.H Ma'ruf Amin. Pertanyaan itu di maksudkan sebagai bukti bahwa Jokowi tidak anti terhadap ulama.
Pada kampanye itu, selain mengajak masyarakat Kabupaten Toli-Toli memenangkan pasangan Jokowi-Ma`ruf Amin, Ahmad M Ali juga meminta untuk memenangkan caleg partai NasDem pada pemilu 2019.
"Saya menggaransi kualitas dan integritas mereka. Mereka adalah putra putri terbaik daerah ini yang direkrut melalui proses seleksi ketat dan panjang. Jadi, jangan meragukan mereka," katanya.
Kampanye terbatas berakhir dengan sesi dialog. Berbagai persoalan pembangunan juga terungkap hingga persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan utamanya berkaitan dengan masalah jelang pemilu 2019.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan Capres, yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: 200 posko dan Kampung Sekabel Jokowi didirikan di Jateng
"Jokowi bukan anti agama dan anti ulama seperti yang dituduhkan selama ini oleh orang-orang yang tidak menyukainya," ucap Ahmad M Ali di Kabupaten Tolitoli, Kamis malam.
Pernyataan itu dilontarkan Anggota Komisi VII DPR-RI itu dalam kampanye terbatasnya yang berlangsung di Kelurahan Tuelei Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli.
Ahmad menjelaskan, bila Jokowi disebut sebagai kader atau simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI), atau terkait PKI. Itu tuduhan tidak berdasar dan tidak masuk di akal.
"PKI sendiri telah dibubarkan sejak 1966. Saat itu, Bapak Presiden kita masih balita. Masa orang berpolitik praktis sejak balita," sebut Ahmad Ali.
Dalam kampanyenya, ia menyatakan bahwa Jokowi bukanlah anti agama termasuk Islam. Ia merasa heran karena sepengetahuannya Jokowi adalah seorang yang taat terhadap Islam.?
"Saya juga heran, kok masih dibilang anti Islam. Aneh, lah. Yang saya tau, Jokowi Widodo itu orang Islam taat. Jadi, sudalah, masyarakat di Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Toli-Toli tidak perlu termakan isu-isu seperti itu," ucap Caleg DPR-RI Partai NasDem Dapil Sulteng itu.
Ketua Fraksi Nasdem itu menyampaikan kepada masyarakat bahwa Jokowi tidak benar anti terhadap ulama. Ia kemudian menanyakan kepada masyarakat yang hadir dalam kampanye-nya, bahwa siapa Calon Wakil Presiden Jokowi.
Pertanyaan itu kemudian dijawab masyarakat bahwa K.H Ma'ruf Amin. Pertanyaan itu di maksudkan sebagai bukti bahwa Jokowi tidak anti terhadap ulama.
Pada kampanye itu, selain mengajak masyarakat Kabupaten Toli-Toli memenangkan pasangan Jokowi-Ma`ruf Amin, Ahmad M Ali juga meminta untuk memenangkan caleg partai NasDem pada pemilu 2019.
"Saya menggaransi kualitas dan integritas mereka. Mereka adalah putra putri terbaik daerah ini yang direkrut melalui proses seleksi ketat dan panjang. Jadi, jangan meragukan mereka," katanya.
Kampanye terbatas berakhir dengan sesi dialog. Berbagai persoalan pembangunan juga terungkap hingga persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan utamanya berkaitan dengan masalah jelang pemilu 2019.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan Capres, yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: 200 posko dan Kampung Sekabel Jokowi didirikan di Jateng
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019