Makassar (ANTARA News) - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif Ma'ruf Amin mengatakan pembuat berita bohong atau hoaks merupakan calon ahli neraka.?
"Penganut hoaks itu merupakan calon ahli neraka. Menurut agama bohong membawa ke perbuatan menyimpang, dan menyimpang itu membawa masuk neraka. Berarti kebohongan menyeret orang masuk neraka, makanya jangan buat hoaks," ujar Ma'ruf saat menjadi pembicara kunci dalam acara Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan, Mengarusutamakan Islam Wasathiyah: Menyikapi Bahaya Hoax dan Fitnah Bagi Kehidupan, Keagamaan dan Kebangsaan di Makassar, Rabu malam.
Ma'ruf yang juga Cawapres RI mengatakan hoaks dan fitnah jika sudah menjadi watak bangsa akan sangat berbahaya. Akan sangat sulit untuk mengembalikan watak seperti itu.
"Kalau dibiarkan itu membangun bangsa rusak yang tidak berkarakter," kata dia pula.
Dia mengatakan dalam ajaran agama pun dikatakan, untuk membangun manusia sempurna harus dilakukan melalui gerakan membersihkan hati dari syirik, baik syirik yang jelas maupun yang samar serta membersihkan hari dari sifat tercela seperti hoaks dan fitnah.
"Penganut hoaks itu merupakan calon ahli neraka. Menurut agama bohong membawa ke perbuatan menyimpang, dan menyimpang itu membawa masuk neraka. Berarti kebohongan menyeret orang masuk neraka, makanya jangan buat hoaks," ujar Ma'ruf saat menjadi pembicara kunci dalam acara Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan, Mengarusutamakan Islam Wasathiyah: Menyikapi Bahaya Hoax dan Fitnah Bagi Kehidupan, Keagamaan dan Kebangsaan di Makassar, Rabu malam.
Ma'ruf yang juga Cawapres RI mengatakan hoaks dan fitnah jika sudah menjadi watak bangsa akan sangat berbahaya. Akan sangat sulit untuk mengembalikan watak seperti itu.
"Kalau dibiarkan itu membangun bangsa rusak yang tidak berkarakter," kata dia pula.
Dia mengatakan dalam ajaran agama pun dikatakan, untuk membangun manusia sempurna harus dilakukan melalui gerakan membersihkan hati dari syirik, baik syirik yang jelas maupun yang samar serta membersihkan hari dari sifat tercela seperti hoaks dan fitnah.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019