Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno memastikan bahwa calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno tidak akan menyerang cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin dalam debat Pilpres 2019 putaran ketiga pada Minggu (17/3).
"Kami tidak pernah mengenal kata menyerang namun argumentatif, apapun yang disampaikan," kata Eddy di Jalan Daksa 1 nomor 10, Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan kalau ada pandangan Ma'ruf yang tidak disetujui maka akan diargumentasikan dengan menjunjung tinggi etika dan disampaikan dengan santun.
Menurut dia, pihaknya sangat menghormati ulama namun bukan berarti Koalisi Prabowo-Sandi tidak argumentatif terhadap masukan-masukan yang diterimanya.
"PAN sangat menghormati ulama begitu juga partai-partai pengusung Prabowo-Sandi, jadi itu akan kita sangat perhatikan tetapi bukan berarti kita tidak argumentatif terhadap berbagai masukan yang kami terima," ujarnya.
Terkait format debat ketiga, dia menyerahkan kepada KPU untuk membahas dan mengevaluasi namun dalam debat harus ada kanal yang jelas sehingga tidak melenceng ke kanan atau ke kiri.
Namun Eddy menilai format akhir dari debat Pilpres 2019 seharusnya KPU RI menentukan dari awal seperti apa sehingga tidak setiap kali ingin melaksanakan debat, kedua tim sukses pasangan capres-cawapres bertemu membahas format debat.
"KPU sudahlah menentukan dari awal seperti apa, jadi tidak tiap debat itu kita bertemu untuk membahas format debat yang berubah-ubah terus. Kami sesungguhnya sudah menghendaki adanya konsistensi dari KPU terkait hal ini," katanya.
Debat Pilpres 2019 putaran ketiga akan mengangkat tema Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, serta Sosial dan Kebudayaan yang dilaksanakan pada Minggu (17/2).
Debat tersebut akan menghadirkan cawapres saja, yaitu Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno, serta akan disiarkan di Trans TV, Trans 7, dan CNN TV Indonesia.
"Kami tidak pernah mengenal kata menyerang namun argumentatif, apapun yang disampaikan," kata Eddy di Jalan Daksa 1 nomor 10, Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan kalau ada pandangan Ma'ruf yang tidak disetujui maka akan diargumentasikan dengan menjunjung tinggi etika dan disampaikan dengan santun.
Menurut dia, pihaknya sangat menghormati ulama namun bukan berarti Koalisi Prabowo-Sandi tidak argumentatif terhadap masukan-masukan yang diterimanya.
"PAN sangat menghormati ulama begitu juga partai-partai pengusung Prabowo-Sandi, jadi itu akan kita sangat perhatikan tetapi bukan berarti kita tidak argumentatif terhadap berbagai masukan yang kami terima," ujarnya.
Terkait format debat ketiga, dia menyerahkan kepada KPU untuk membahas dan mengevaluasi namun dalam debat harus ada kanal yang jelas sehingga tidak melenceng ke kanan atau ke kiri.
Namun Eddy menilai format akhir dari debat Pilpres 2019 seharusnya KPU RI menentukan dari awal seperti apa sehingga tidak setiap kali ingin melaksanakan debat, kedua tim sukses pasangan capres-cawapres bertemu membahas format debat.
"KPU sudahlah menentukan dari awal seperti apa, jadi tidak tiap debat itu kita bertemu untuk membahas format debat yang berubah-ubah terus. Kami sesungguhnya sudah menghendaki adanya konsistensi dari KPU terkait hal ini," katanya.
Debat Pilpres 2019 putaran ketiga akan mengangkat tema Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, serta Sosial dan Kebudayaan yang dilaksanakan pada Minggu (17/2).
Debat tersebut akan menghadirkan cawapres saja, yaitu Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno, serta akan disiarkan di Trans TV, Trans 7, dan CNN TV Indonesia.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019