Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait pendanaan usaha untuk start up usaha digital atau unicorn agar dana tersebut bisa dinikmati di dalam negeri.
"Maksud Prabowo adalah kita harus melihat orang-orang Indonesia harus melakukan sendiri, bukan menjadi semacam proxy dari pihak asing," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Dia menilai Prabowo mengingatkan bahwa Indonesia membutuhkan orang yang ada di dalam negeri seperti milenial yang kreatif dan uang yang dihasilkan dari bisnis digitalnya untuk Indonesia, bukan untuk orang asing.
Menurut dia, Indonesia memiliki pasar yang besar, yaitu 265 juta penduduk, jangan sampai uang yang dihasilkan dari bisnis digital dibawa ke luar negeri.
"Kalau unicorn itu, Prabowo mengingatkan justru ini menjadi tempat uang ke luar negeri karena banyak orang belanja daring, tapi barang impor," ujarnya.
Menurut dia, yang harus dilakukan unicorn Indonesia adalah memasarkan produk dalam negeri untuk diekspor.
"Jangan sampai menjadi platform untuk impor, memasukkan barang-barang dari luar negeri. Kalau itu yang dilakukan maka uang Indonesia dibawa ke luar," katanya.
Sebelumnya, dalam Debat Capres 2019 Putaran Kedua di Jakarta, Minggu (17/2) calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mempertanyakan mengenai pengembangan infrastruktur pendukung bagi "unicorn" atau pendanaan usaha untuk start up usaha digital.
Jokowi mempertegas pernyataan bahwa di antara tujuh unicorn besar yang ada di Asia empat di antaranya ada di Indonesia.
Ketika akan menanggapi soal unicorn tersebut, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto justru kembali bertanya, karena sepertinya kurang paham soal istilah "unicorn" yang dimaksud.
"Unicorn itu apa ya, yang internet itu ya," tanya Prabowo kepada Jokowi.
Prabowo pun menanggapi bahwa pengurangan regulasi merupakan langkah yang tepat saat ini, mengingat usaha start up digital berkembang sangat pesat di Indonesia. Ia mengatakan regulasi akan dibuat lebih sederhana.
"Saya menyambut baik dinamika bisnis tersebut, ini membuka peluang yang besar bagi kita," kata Prabowo.
Baca juga: TKN: Fatal jika Prabowo tidak paham unicorn
"Maksud Prabowo adalah kita harus melihat orang-orang Indonesia harus melakukan sendiri, bukan menjadi semacam proxy dari pihak asing," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Dia menilai Prabowo mengingatkan bahwa Indonesia membutuhkan orang yang ada di dalam negeri seperti milenial yang kreatif dan uang yang dihasilkan dari bisnis digitalnya untuk Indonesia, bukan untuk orang asing.
Menurut dia, Indonesia memiliki pasar yang besar, yaitu 265 juta penduduk, jangan sampai uang yang dihasilkan dari bisnis digital dibawa ke luar negeri.
"Kalau unicorn itu, Prabowo mengingatkan justru ini menjadi tempat uang ke luar negeri karena banyak orang belanja daring, tapi barang impor," ujarnya.
Menurut dia, yang harus dilakukan unicorn Indonesia adalah memasarkan produk dalam negeri untuk diekspor.
"Jangan sampai menjadi platform untuk impor, memasukkan barang-barang dari luar negeri. Kalau itu yang dilakukan maka uang Indonesia dibawa ke luar," katanya.
Sebelumnya, dalam Debat Capres 2019 Putaran Kedua di Jakarta, Minggu (17/2) calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mempertanyakan mengenai pengembangan infrastruktur pendukung bagi "unicorn" atau pendanaan usaha untuk start up usaha digital.
Jokowi mempertegas pernyataan bahwa di antara tujuh unicorn besar yang ada di Asia empat di antaranya ada di Indonesia.
Ketika akan menanggapi soal unicorn tersebut, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto justru kembali bertanya, karena sepertinya kurang paham soal istilah "unicorn" yang dimaksud.
"Unicorn itu apa ya, yang internet itu ya," tanya Prabowo kepada Jokowi.
Prabowo pun menanggapi bahwa pengurangan regulasi merupakan langkah yang tepat saat ini, mengingat usaha start up digital berkembang sangat pesat di Indonesia. Ia mengatakan regulasi akan dibuat lebih sederhana.
"Saya menyambut baik dinamika bisnis tersebut, ini membuka peluang yang besar bagi kita," kata Prabowo.
Baca juga: TKN: Fatal jika Prabowo tidak paham unicorn
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019