Sebenarnya yang paling utama penyelenggara nobar debat di Parkir Timur Senayan itu KPU harus tanggung jawab dari awal. Kami ini kan membantu menyukseskanJakarta (ANTARA News) - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengkritisi Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal ketidakamanan nonton bareng di Parkir Timur Senayan, Jakarta, pada Minggu malam, setelah terjadinya ledakan pukul 20.15 WIB.
"Sebenarnya yang paling utama penyelenggara nobar debat di Parkir Timur Senayan itu KPU harus tanggung jawab dari awal. Kami ini kan membantu menyukseskan," ujar anggota Direktorat Relawan BPN Suria Ati Kusumah sebagai penanggung jawab nobar relawan Prabowo di Parkir Timur Senayan, dijumpai usai nobar.
KPU menyediakan acara nonton bareng untuk dua kubu di Parkir Timur Senayan yang lokasinya dekat dengan tempat digelarnya debat capres di Hotel Sultan.
Ia mengatakan saat terjadi ledakan, relawan yang mulai fokus dan bersemangat menyimak debat yang hendak mulai panik dan kaget, tetapi panitia berhasil meyakinkan untuk tidak meninggalkan lokasi.
"Tadi waktu menyimak ada bom, alhamdulillah teman-teman satu komando fokus berjuang," kata Suria.
Tidak hadirnya Direktur Relawan BPN Ferry Mulsidan Baldan ke nobar itu seperrti direncanakan disebutnya bukan karena masalah keamanan, tetapi karena dibutuhkan di lokasi debat.
Ia mengapresiasi petugas keamanan yang bekerja cepat langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan memastikan ledakan dari petasan.
Ada pun Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono di lokasi ledakan mengatakan berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, ledakan yang terjadi di Parkir Timur Senayan, Jakarta, dari petasan.
"Hasil sementara yang kami temui ini berupa ledakan petasan jadi mungkin siapa pelakunya kami masih akan melakukan penyelidikan," ujar dia.
Baca juga: Relawan Jokowi hampir kena petasan di Parkir Timur Senayan
Baca juga: Ledakan di Parkir Timur Senayan berupa petasan
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019