pemilu.antaranews.com
HITUNG CEPAT
PEMILU PRESIDEN 2024
25.55%
57.81%
16.62%
25.34%
58.08%
16.58%
25.06%
59.08%
15.86%
24.77%
59.19%
16.04%

Direktur TKN kunjungi korban ledakan dekat Nobar Debat Capres

Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024
Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Maman Imanulhaq (berpeci), mengunjungi korban ledakan di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo, Pejompongan, Jakarta, Minggu (17/2/2019) malam. (Dok Maman Imanulhaq)
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Maman Imanulhaq, mengunjungi korban ledakan yang terjadi di dekat lokasi nonton bareng (nobar) Debat Capres kedua di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu malam.

"Korban saat ini berada di Rumah sakit Angkatan Laut Mintoharjo, Pejompongan, Jakarta. Korban ledakan itu bernama Tarsikin Edi Anwar dari Relawan Seknas, pendukung capres-cawapres 01," kata Maman Imanulhaq melalui telepon selulernya, Minggu malam.

Menurut Maman, setelah bertemu korban dan bertanya dengan dokter di rumah sakit tersebut, dirinya mendapat penjelasan bahwa korban memiliki penyakit jantung dan gendang telinganya pecah.

"Dokter mengatakan, bahwa korban harus dirawat inap di rumah sakit," katanya.

Anggota Komisi VIII DPR RI ini menambahkan bahwa dia juga mendapat informasi bahwa ada tiga korban lainnya di Rumah Sakit Petamburan, Slipi, Jakarta ini.

Menurut Maman, TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, akan menanggung semua biaya pengobatan terhadap korban ledakan Karsikin Edi Anwar.

Di sisi lain, Maman juga menilai adanya insiden ledakan tersebut menciderai demokrasi yang sebelumnya sudah disepakati untuk berlangsung damai.

"Kami harapkan kepolisian dapat segera mengusut pelaku dan motifnya," katanya.
Pewarta:
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019
Pengamat : Prabowo buat debat kurang menarik Sebelumnya

Pengamat : Prabowo buat debat kurang menarik

Arsul Sani ikut sidang PHPU Pileg terkait PPP, tapi tak ikut memutus Selanjutnya

Arsul Sani ikut sidang PHPU Pileg terkait PPP, tapi tak ikut memutus