Lebak (ANTARA News) - Kebijakan pembangunan infrastruktur yang direalisasikan pemerintahan Joko Widodo dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, kata dosen Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Harist Hijrah di Lebak, Banten, Minggu.
Harist Hijrah menilai pembangunan infrastruktur itu bisa menjadi modal Jokowi untuk meyakinkan kepada masyarakat untuk memenangi Pilpres 2019.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur di berbagai daerah menggeliat dan menjadikan skala prioritas pada pemerintahan Jokowi selama 4 tahun terakhir, termasuk di Provinsi Banten.
Ia menegaskan bahwa masyarakat secara langsung merasakan manfaat pembangunan infrastruktur. Bahkan, pembangunan tol yang kini menembus antara Pulau Jawa bagian barat (Provinsi Banten) hingga Jawa Timur.
Jokowi sangat berkomitmen melaksanakan program pembangunan infrastruktur, seperti tol, tol laut, bandara, pembangkit listrik, waduk, jalan kereta api, dan kawasan ekonomi khusus (KEK).
"Pembangunan infrastruktur dapat menunjang akses lalu lintas juga mendekatkan terhadap pelayanan masyarakat," katanya.
Pemerintah membangun sarana pendidikan dan kesehatan, misalnya, kalau tidak dibangun infrastruktur jalan dan jembatan, menurut dia, percuma saja.
Oleh karena itu, Jokowi merealisasikan berbagai pembangunan infrastruktur guna memudahkan mobilisasi distribusi barang dan jasa sekaligus menekan biaya transportasi.
"Kami yakin debat capres malam ini Jokowi akan unggul soal infrastruktur dibandingkan Capres RI Prabowo Subianto. Kenapa? Karena Prabowo belum pernah melaksanakan roda pemerintahan," katanya.
Jokowi, lanjut dia, juga merealisasikan pembangunan infrastruktur di Papua guna mengejar ketertinggalan di daerah itu. Prasarana Papua sangat tertinggal jauh sehingga munculnya gerakan-gerakan spratisme atau Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Mereka sangat iri melihat kondisi infrastruktur Papua tertinggal jauh dibandingkan Pulau Jawa dan Sumatera.
Dalam debat tema infrastruktur itu, dia perkirakan Pasangan Calon Peserta Nomor Urut 02 Prabowo Subianto akan menyerang balik masalah utang negara yang kini makin membebani rakyat.
Selama pemerintah Jokowi, kata dia, utang negara terus membengkak dan akan menjadikan perdebatan capres sangat menarik.
Namun, utang negara yang membebani rakyat itu akan dipatahkan oleh Jokowi karena utang negara itu masuk kategori utang produktif, bukan konsumtif.
"Saya memprediksikan debat kedua capres, Minggu (17/2) malam, lebih menarik dan akan terjadi saling serang," katanya.
Harist Hijrah menilai pembangunan infrastruktur itu bisa menjadi modal Jokowi untuk meyakinkan kepada masyarakat untuk memenangi Pilpres 2019.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur di berbagai daerah menggeliat dan menjadikan skala prioritas pada pemerintahan Jokowi selama 4 tahun terakhir, termasuk di Provinsi Banten.
Ia menegaskan bahwa masyarakat secara langsung merasakan manfaat pembangunan infrastruktur. Bahkan, pembangunan tol yang kini menembus antara Pulau Jawa bagian barat (Provinsi Banten) hingga Jawa Timur.
Jokowi sangat berkomitmen melaksanakan program pembangunan infrastruktur, seperti tol, tol laut, bandara, pembangkit listrik, waduk, jalan kereta api, dan kawasan ekonomi khusus (KEK).
"Pembangunan infrastruktur dapat menunjang akses lalu lintas juga mendekatkan terhadap pelayanan masyarakat," katanya.
Pemerintah membangun sarana pendidikan dan kesehatan, misalnya, kalau tidak dibangun infrastruktur jalan dan jembatan, menurut dia, percuma saja.
Oleh karena itu, Jokowi merealisasikan berbagai pembangunan infrastruktur guna memudahkan mobilisasi distribusi barang dan jasa sekaligus menekan biaya transportasi.
"Kami yakin debat capres malam ini Jokowi akan unggul soal infrastruktur dibandingkan Capres RI Prabowo Subianto. Kenapa? Karena Prabowo belum pernah melaksanakan roda pemerintahan," katanya.
Jokowi, lanjut dia, juga merealisasikan pembangunan infrastruktur di Papua guna mengejar ketertinggalan di daerah itu. Prasarana Papua sangat tertinggal jauh sehingga munculnya gerakan-gerakan spratisme atau Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Mereka sangat iri melihat kondisi infrastruktur Papua tertinggal jauh dibandingkan Pulau Jawa dan Sumatera.
Dalam debat tema infrastruktur itu, dia perkirakan Pasangan Calon Peserta Nomor Urut 02 Prabowo Subianto akan menyerang balik masalah utang negara yang kini makin membebani rakyat.
Selama pemerintah Jokowi, kata dia, utang negara terus membengkak dan akan menjadikan perdebatan capres sangat menarik.
Namun, utang negara yang membebani rakyat itu akan dipatahkan oleh Jokowi karena utang negara itu masuk kategori utang produktif, bukan konsumtif.
"Saya memprediksikan debat kedua capres, Minggu (17/2) malam, lebih menarik dan akan terjadi saling serang," katanya.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019