Rusak parah, akademisi sarankan capres bahas Danau Toba

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Seorang warga mencuci peralatan makan di pinggiran Danau Toba, Desa Parbaba, Kecamatan Pangururan, Samosir, Sumut, Minggu (25/8). Sebagian warga di daerah tersebut, memanfaatkan air Danau Toba untuk mencuci dan mandi. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Kehancuran hutan dan pencemaran Danau Toba itu bukan hanya merugikan negara, tetapi juga memperparah kerusakan lingkungan di Indonesia
Medan (ANTARA News) - Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Prof Dr Syafruddin Kalo menyarankan debat calon presiden kedua yang akan digelar pada Minggu membahas pula isu pembakaran hutan dan pencemaran parah perairan Danau Toba.

"Kehancuran hutan dan pencemaran Danau Toba itu bukan hanya merugikan negara, tetapi juga memperparah kerusakan lingkungan di Indonesia yang seharusnya dilindungi oleh pemerintah," kata Syafruddin di Medan, Sabtu.

Kebakaran hutan yang terjadi di Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan daerah lainnya, menurut dia, juga merugikan negara maupun pemerintah daerah.

"Selain itu, kebakaran hutan di beberapa daerah Riau dan Sumsel juga mengganggu kegiatan ekonomi masyarakat maupun aktivitas akibat kabut asap, serta menimbulkan korban jiwa anak-anak, dan orang dewasa karena mengalami sakit," ujar Syafruddin.

Ia mengatakan kebakaran tersebut karena alih fungsi hutan yang dilakukan para pengusaha perkebunan untuk menjadikan areal kebun sawit.

Begitu juga pencemaran yang terjadi di kawasan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang dilakukan pengusaha dengan budi daya ikan, dan diduga menggunakan makanan ikan mengandung bahan kimia.

"Kemudian, budi daya ikan di Danau Toba, diduga melebihi kapasitas dari izin yang dikeluarkan pemerintah melalui Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLH)," ucap Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) itu.

Syafruddin menjelaskan pencemaran di Danau Toba, juga berdampak terhadap sektor pariwisata, karena daerah tersebut merupakan salah satu destinasi wisata di Indonesia, dan juga kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

Isu kerusakan hutan akibat pembakaran dan pencemaran Danau Toba itu, termasuk visi misi debat capres, yakni sumber daya alam dan lingkungan.

Bahkan Komisi pemilihan Umum (KPU) pada debat capres tersebut, menetapkan tema debat adalah masalah pangan, energi, infrastruktur, serta sumber daya alam dan lingkungan.

Karena hal itu sangat penting bagi kelangsungan pembangunan bangsa dan negara, serta kesejahteran rakyat Indonesia.

"Diharapkan pada debat capres kedua itu akan lahir ide-ide yang brilian untuk membangun Negara Indonesia yang lebih baik, mengejar segala ketertinggalan dari-negara-negar maju," katanya.

Baca juga: Capres perlu kemukakan skema kebijakan konkret

Baca juga: Isu lingkungan yang diprediksi "tenggelam" dalam Debat Capres

Baca juga: Menanti kejutan dari debat kedua capres

 
Pewarta:
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019
Rommy sebut Jokowi punya banyak keunggulan di infrastruktur dan energi Sebelumnya

Rommy sebut Jokowi punya banyak keunggulan di infrastruktur dan energi

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS