pemilu.antaranews.com
HITUNG CEPAT
PEMILU PRESIDEN 2024
25.55%
57.81%
16.62%
25.34%
58.08%
16.58%
25.06%
59.08%
15.86%
24.77%
59.19%
16.04%

Prabowo perkenalkan puluhan pakar untuk Indonesia Menang

Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024
Calon Presiden Prabowo Subianto memperkenalkan puluhan pakar untuk Indonesia Menang saat Pidato Kebangsaan bertema 'Mewujudkan Swasembada Energi, Pangan, dan Air' di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/2/2019). (Syaiful Hakim)
Semarang (ANTARA News) - Calon Presiden Prabowo Subianto memperkenalkan puluhan pakar untuk Indonesia Menang saat Pidato Kebangsaan bertema 'Mewujudkan Swasembada Energi, Pangan, dan Air' di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.

Puluhan pakar dan ahli itu terdiri dari enam orang pakar ekonomi, empat orang pakar infrastruktur, 12 orang pakar energi dan pangan, dan 7 pakar SDA dan lingkungan hidup.

Dengan pakar yang mendukungnya, Capres nomot urut 02 ini yakin mampu mengembalikan kekayaan Indonesia yang saat ini mayoritas berada di luar negeri. 

Prabowo optimistis dengan pemerintahan yang kuat, tegas dan bebas korupsi maka Indonesia akan kembali merebut kejayaan.

"Memperingatkan bangsa Inodnesia, mengapa kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia, berarti kita mengarah ke keterpurukan. (Puluhan pakar) ini adalah tim yang membantu kami merancang solusi untuk persoalan bangsa yang akan kita atasi. Tapi tentunya tidak semua hadir, tapi ada juga yang tidak hadir," kata Prabowo.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Partai Gerindra ini mengibaratkan negara adalah sebuah tubuh atau body politik. 

Tubuh manusia ada saatnya tumbuh, berkembang dan sakit begitu juga dengan sebuah negara. Untuk itu, Prabowo meminta agar elite pemerintah mengakui jika kondisi negara tengah sakit atau terpuruk dan segera mencari solusi.

"Jadi kalau negara dalam keadaan sulit, para pemimpin, para cendekiawan harus berani untuk meneliti keadaan sendiri. Harus berani melihat realita kalau ada masalah, kalau ada kekurangan, kalau ada penyakit, harus berani untuk mengatakan ini masalahnya, ini kekurangannya. Ini penyakit kita," papar Prabowo.

Sebelum mengalami keterpurukan yang lebih jauh, dia menambahkan, pemimpin harus bisa merawat, membina, memelihara dan memupuk sebuah negara. Jika mengalami kerusakan maka harus berkonsultasi dengan para pakar dan ahli agar bisa diselamatkan.

"Berani untuk meneliti keadaan sendiri, harus berani melihat realita. Kalau ada masalah, kalau ada kekurangan, kalau ada penyakit harus berani untuk mengatakan ini masalahnya, ini kekurangannya," tegas Prabowo.

Berikut nama-nama pakar, yakni
Prof. Burhanuddin Abdullah, mantan Gubernur Bank Indonesia 
Dr Dradjad Wibowo, pakar ekonomi 
Dr Ichsanuddin Noorsy, pakar ekonomi 
Dr Alex Yahya, pakar ekonomi 
Dr Harriyadin, pakar ekonomi 
Dr Andika, pakar ekonomi 
Sugiono, Direktur IKS UKRI 
Dirgavuza Setiawan 

lnfrastruktur 
Suhendra Ratu, mantan Staf Khusus Kementerian PU 
Putra Java Husin, anggota Komisi V DPR RI 
Bambang Haryo Soekartono, Anggota Komisi VII DPR RI 
Marco Kusuma, pakar perumahan 

Energi dan Pangan 
Dr Willie Smits, Chief Scientist Arsari Enviro Industri 
Sudirman Said, Mantan Menteri ESDM 
Dr M. Said Didu, mantan Staf Khusus Menteri ESDM 
Kardaya Warnika anggota Komisi VII DPR RI 
Prof. Laode Kamaluddin, pakar pangan 
Prof. Oki Muraza, pakar energi terbarukan 
Prof. Azril Azhari, pakar pangan 
Dr Rachmat Pambudy, pakar pangan 
Rauf Purnama, pakar Sumber Daya Alam 
Ferry Mursyidan Baldan, mantan Menteri Pertanahan 
Edhy Prabowo, Ketua Komisi IV DPR RI 
Endang Thohari, mantan Dirjen Kementrian Pertanian 

Lingkungan Hldup 
Fabby Tumiwa, Direktur Institute for Essenth Services Reform 
Achmad Adhitya, pakar konservasi kehutanan 
Suhardi Suryadi, direktur LP3ES 
lrvan Pulungan, ahli hukum lingkungan 
I Gusti Gede Maha S. Adi, fr. editor National Geographic Indonesia 
Aria Witoelar, CEO Arya Watala Capital 
Surya Dharma, Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan (METI) 
Perwakllan Partai Koalisi Adil Makmur 
Agnes Marcelina (Gerindra) 
Novita Wijayami [Gerindra) 
Nadea Lazuardani Zahra (Berkarya) 
Dian Fatwa (PAN) 
Zubaedah Fikri Faqih (PKS)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Maraknya hoaks dan ujaran kebencian momentum media kembalikan kredibilitas Sebelumnya

Maraknya hoaks dan ujaran kebencian momentum media kembalikan kredibilitas

TKN: Prabowo Subianto minta hentikan aksi damai di MK Selanjutnya

TKN: Prabowo Subianto minta hentikan aksi damai di MK