Tomy Winata dukung Jokowi, pengamat nilai justru berpotensi turunkan elektabilitas

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Tomy Winata. (ANTARA/Priyambodo RH)
Sebaiknya jadi tim bawah tanah saja, nggak perlu deklarasi dukung-dukung Jokowi
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Pangi Sarwi Chaniago, menilai dukungan pengusaha Tomy Winata kepada pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin bisa berdampak negatif dan menurunkan elektabilitas pasangan nomor urut 01 tersebut.

"Kalau (sentimennya) negatif maka bisa merusak citra Jokowi, mengganggu elektabilitas Jokowi karena dianggap orang-orang di lingkaran Jokowi nasionalismenya belum teruji, nggak terlalu menguntungkan bagi kepentingan bangsa," kata Pangi Sarwi Chaniago, melalui siaran pers, Kamis (14/2).

Direktur Voxpol Center Research itu menilai tidak menguntungkan bagi elektabilitas Jokowi apabila orang-orang  yang bergabung ke tim Jokowi sentimennya di mata publik kurang bagus.

Tapi, kalau yang bergabung dikenal punya integritas, punya kapasitas dan punya nama baik maka bisa menjadi pengepul suara bagi elektabilitas Jokowi.

"Jadi jangan sampai tim yang masuk ke lingkaran Jokowi justru menggerus citra Jokowi. Ini tidak menguntungkan secara elektoral. Sebaiknya jadi tim bawah tanah saja, nggak perlu deklarasi dukung-dukung Jokowi,” paparnya.

Sebelumnya, drummer band Superman Is Dead atau SID, I Gede Ari Astina alias Jerinx SID, kembali melontarkan kritik kepada Jokowi di akun Twitter pribadinya, @JRX_SID. Dalam akunnya, Jerinx memposting foto Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi -Ma’ruf, yaitu Erick Thohir bersama pengusaha Tomy Winata.

Dalam foto yang dibagikan Jerinx di Twitter tersebut, tampak Erick Thohir dan Tomy Winata serta beberapa orang lainnya dalam foto itu berpose sambil mengacungkan satu jari yang identik dengan simbol dukungan untuk Jokowi-Ma’ruf.

Pangi berpendapat pada umumnya pengusaha tidak masuk tim sukses dengan mengumumkan secara terbuka bergabung ke tim sukses capres. Pernyataan dukungan biasanya dilakukan secara diam-diam.

Menurut dia, pengusaha kelas kakap biasanya memberikan bantuan berupa logistik pemenangan karena biaya Pilpres sangat besar.

"Ini kan high cost. Jadi butuh logistik dan donatur dari pengusaha. Kawin silang antara pengusaha dengan penguasa adalah sebuah keniscayaan," katanya.

Baca juga: Relawan: Muchdi PR pendukung Jokowi sejak 2014

Baca juga: Jokowi akan sajikan capaian kinerjanya di debat kedua
Pewarta:
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019
Hasto: kolaborasi KIK ubah peta politik dukungan di Jabar Sebelumnya

Hasto: kolaborasi KIK ubah peta politik dukungan di Jabar

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024