Jakarta (ANTARA News) - Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin dan Tanri Abeng dan Komisaris Utama PT Pertamina Tanri Abeng berdiskusi soal kemajuan pembangunan Indonesia yang harus terus dilanjutkan.
Diskusi itu berlangsung di kediaman KH Ma'ruf Amin, di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, saat Tanri Abeng, berkunjung ke kediaman KH Ma'ruf Amin, Selasa.
Menurut Ma'ruf Amin, kunjungan Tanri Abeng ke kediamannya adalah silaturrami biasa. "Pak Tanri bersilaturrahmi kepada saya. Saya kira semua orang sudah tahu, Pak Tanri ahli manajemen dan pendiri BUMN," katanya.
Kiai Ma'ruf menjelaskan, pada kunjungan Tanri Abeng tersebut, mereka membicarakan soal bagaimana masa depan ekonomi Indonesia. "Apa yang sudah dimiliki Indonesia, bagaimana memaksimalkan potensi yang ada, serta bagaimana terus melanjutkan pembangunan ekonomi. Pak Tanri ini paham betul," katanya.
Mustasar PBNU ini mengucapkan terima kasih atas kunjungan Tanri Abeng dan membicarakan hal-hal untuk masa depan bangsa.
Sementara itu, Tanri Abeng mengatakan, pada pertemuannya dengan Kiai Ma'ruf Amin, mereka berdisi soal banyak hal untuk memajukan perekonomian nasional. "Saya melihat Indonesia sudah maju sebagai negara, tapi kemajuan itu tidak boleh berhenti. Harus terus dilanjutkan. Kemajuan pembangunan harus terus dimajukan," katanya.
Tanri melihat, Indonesia memiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di semua sektor. Menurut dia, BUMN sebagai pelaku ekonomi negara, peranannya sudah luar biasa untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
"BUMN saat ini sudah betul-betul menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh sektor. Namun, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi harus berjalan merata, sehingga tidak ada kesenjangan," katanya.
Pada pertemuan tersebut, Tanri mengusulkan konsep Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) yang sudah dia rancang sejak lima tahun lalu, yang diyakni dapat mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi.
"BUMR ini adalah korporatisasi sebenarnya, dari usaha mikro kecil dan koperasi, hingga berskala menengah. BUMR dalam pengembangannya bisa saja bekerja sama dengan korporasi berskala besar. Salah satu korporasi besar itu adalah BUMN," katanya.
Tanri optimistis, kalau BUMR berjalan dan dapat berkolaborasi dengan BUMN, maka keduanya akan saling diuntungkan. "Usaha besar mendapat bahan baku yang lebih murah dan berkualitas, sedangkan usah kecil menengah memperoleh pasar dan dorongan dari usaha yang besar," jelasnya.
Baca juga: Tanri Abeng puji perusahaan nasional
Baca juga: Ma'ruf Amin makin optimistis dapat menangkan pemilu presiden 2019
Diskusi itu berlangsung di kediaman KH Ma'ruf Amin, di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, saat Tanri Abeng, berkunjung ke kediaman KH Ma'ruf Amin, Selasa.
Menurut Ma'ruf Amin, kunjungan Tanri Abeng ke kediamannya adalah silaturrami biasa. "Pak Tanri bersilaturrahmi kepada saya. Saya kira semua orang sudah tahu, Pak Tanri ahli manajemen dan pendiri BUMN," katanya.
Kiai Ma'ruf menjelaskan, pada kunjungan Tanri Abeng tersebut, mereka membicarakan soal bagaimana masa depan ekonomi Indonesia. "Apa yang sudah dimiliki Indonesia, bagaimana memaksimalkan potensi yang ada, serta bagaimana terus melanjutkan pembangunan ekonomi. Pak Tanri ini paham betul," katanya.
Mustasar PBNU ini mengucapkan terima kasih atas kunjungan Tanri Abeng dan membicarakan hal-hal untuk masa depan bangsa.
Sementara itu, Tanri Abeng mengatakan, pada pertemuannya dengan Kiai Ma'ruf Amin, mereka berdisi soal banyak hal untuk memajukan perekonomian nasional. "Saya melihat Indonesia sudah maju sebagai negara, tapi kemajuan itu tidak boleh berhenti. Harus terus dilanjutkan. Kemajuan pembangunan harus terus dimajukan," katanya.
Tanri melihat, Indonesia memiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di semua sektor. Menurut dia, BUMN sebagai pelaku ekonomi negara, peranannya sudah luar biasa untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
"BUMN saat ini sudah betul-betul menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh sektor. Namun, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi harus berjalan merata, sehingga tidak ada kesenjangan," katanya.
Pada pertemuan tersebut, Tanri mengusulkan konsep Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) yang sudah dia rancang sejak lima tahun lalu, yang diyakni dapat mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi.
"BUMR ini adalah korporatisasi sebenarnya, dari usaha mikro kecil dan koperasi, hingga berskala menengah. BUMR dalam pengembangannya bisa saja bekerja sama dengan korporasi berskala besar. Salah satu korporasi besar itu adalah BUMN," katanya.
Tanri optimistis, kalau BUMR berjalan dan dapat berkolaborasi dengan BUMN, maka keduanya akan saling diuntungkan. "Usaha besar mendapat bahan baku yang lebih murah dan berkualitas, sedangkan usah kecil menengah memperoleh pasar dan dorongan dari usaha yang besar," jelasnya.
Baca juga: Tanri Abeng puji perusahaan nasional
Baca juga: Ma'ruf Amin makin optimistis dapat menangkan pemilu presiden 2019
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019