Padang (ANTARA News) - Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin berkunjung ke rumah kelahiran Proklamator RI Mohammad Hatta yang kini menjadi Museum Bung Hatta di Bukittinggi, Sumatera Barat, Kamis sore.
Ketika Ma'ruf Amin tiba di Museum Bung Hatta, turun hujan agak deras, tapi sang kiai dengan menggunakan payung memasuki musem. Kawasan rumah kelahitan Bung Hatta yang terdiri dari empat bangunan, menyimpan banyak kenangan dari sosok sang proklamator. Di rumah sederhana dari kayu berlantai dua inilah, Bung Hatta dilahirkan oleh ibundanya, Saleha, pada 12 Agustus 1902.
Rumah itu terlihat asri dan rapi. Di dalamnya terdapat sejumlah foto, dan silsilah keturunan keluarga Bung Hatta. Di bagian teras, ada sebuah kamar yang dinamakan kamar bujang "Bung Hatta's Reading Room".
Di dalam rumah utama, ada dua kamar tidur paman Bung Hatta, Saleh dan Idris. Ada pula ruang tamu, lengkap dengan kursi dan mejanya. Di bagian belakangnya ada rumah lainnya yang menjadi satu kawasan dengan rumah utama. Di rumah itu, ada kamar Bung Hatta, dapur, kamar mandi, dan ruang makan. Di sisi sebelah rumah bangunan belakang ada juga dua bangunan panggung yang tampaknya seperti lumbung atau gudang.
Kiai Ma'ruf beserta istri dan rombongan mengunjungi satu demi satu ruangan di Museum Bung Hatta. Diantarkan oleh penjaga musem, Dessi Warti, yang sekaligus menerangkan tentang isi museum tersebut.
Kiai Ma'ruf mengapresiasi peran besar Bung Hatta bagi Indonesia. "Saya kira semua orang tahu Bung Hatta adalah orang yang berjasa pada kemerdekaan RU," kata Kiai Ma'ruf di sela-sela kunjungan museum tersebut.
Menurut Kiai Ma'ruf, Bung Hatta juga memiliki konsep yang bagus di bidang ekonomi kerakyatan melalui koperasi. Konsep ekonomi kerakyatan itu mencegah ketimpangan. "Ini harus dibangun kembali supaya tidak terjadi ketimpangan. Jangan sampai hanya mengejar pertumbuhan, tapi meninggalkan pemerataan," paparnya.
Dengan membangun ekonomi kerakyatan melalui koperasi, kata dia, maka pemberdayaan ekonomi masyarakat itu bisa diwujudkan. "Karena itu, ekonomi kerakyatan ini harus menjadi inspirasi dalam memeratakan ekonomi rakyat dan menghilangkan disparitas antara kaya dan miskin," katanya.
Penjaga Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, Dessi Warti, mengatakan bersyukur atas kunjungan Kiai Ma'ruf. "Mudah-mudahan membawa berkah kepada beliau, soalnya satu satunya bapak wakil presiden kita yang dijuluki bapak proklamator adalah Bapak Moh Hatta," katanya.
Dia berharap Kiai Ma'ruf bisa meneruskan kesantunan, maupun kedisiplinan Bung Hatta.
Baca juga: Thariqat Naqsaabandiyah doakan Jokowi-Ma'ruf Amin menang pilpres 2019
Baca juga: Ma'ruf: Ekonomi kerakyatan harus dibangun kembali atasi ketimpangan
Ketika Ma'ruf Amin tiba di Museum Bung Hatta, turun hujan agak deras, tapi sang kiai dengan menggunakan payung memasuki musem. Kawasan rumah kelahitan Bung Hatta yang terdiri dari empat bangunan, menyimpan banyak kenangan dari sosok sang proklamator. Di rumah sederhana dari kayu berlantai dua inilah, Bung Hatta dilahirkan oleh ibundanya, Saleha, pada 12 Agustus 1902.
Rumah itu terlihat asri dan rapi. Di dalamnya terdapat sejumlah foto, dan silsilah keturunan keluarga Bung Hatta. Di bagian teras, ada sebuah kamar yang dinamakan kamar bujang "Bung Hatta's Reading Room".
Di dalam rumah utama, ada dua kamar tidur paman Bung Hatta, Saleh dan Idris. Ada pula ruang tamu, lengkap dengan kursi dan mejanya. Di bagian belakangnya ada rumah lainnya yang menjadi satu kawasan dengan rumah utama. Di rumah itu, ada kamar Bung Hatta, dapur, kamar mandi, dan ruang makan. Di sisi sebelah rumah bangunan belakang ada juga dua bangunan panggung yang tampaknya seperti lumbung atau gudang.
Kiai Ma'ruf beserta istri dan rombongan mengunjungi satu demi satu ruangan di Museum Bung Hatta. Diantarkan oleh penjaga musem, Dessi Warti, yang sekaligus menerangkan tentang isi museum tersebut.
Kiai Ma'ruf mengapresiasi peran besar Bung Hatta bagi Indonesia. "Saya kira semua orang tahu Bung Hatta adalah orang yang berjasa pada kemerdekaan RU," kata Kiai Ma'ruf di sela-sela kunjungan museum tersebut.
Menurut Kiai Ma'ruf, Bung Hatta juga memiliki konsep yang bagus di bidang ekonomi kerakyatan melalui koperasi. Konsep ekonomi kerakyatan itu mencegah ketimpangan. "Ini harus dibangun kembali supaya tidak terjadi ketimpangan. Jangan sampai hanya mengejar pertumbuhan, tapi meninggalkan pemerataan," paparnya.
Dengan membangun ekonomi kerakyatan melalui koperasi, kata dia, maka pemberdayaan ekonomi masyarakat itu bisa diwujudkan. "Karena itu, ekonomi kerakyatan ini harus menjadi inspirasi dalam memeratakan ekonomi rakyat dan menghilangkan disparitas antara kaya dan miskin," katanya.
Penjaga Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, Dessi Warti, mengatakan bersyukur atas kunjungan Kiai Ma'ruf. "Mudah-mudahan membawa berkah kepada beliau, soalnya satu satunya bapak wakil presiden kita yang dijuluki bapak proklamator adalah Bapak Moh Hatta," katanya.
Dia berharap Kiai Ma'ruf bisa meneruskan kesantunan, maupun kedisiplinan Bung Hatta.
Baca juga: Thariqat Naqsaabandiyah doakan Jokowi-Ma'ruf Amin menang pilpres 2019
Baca juga: Ma'ruf: Ekonomi kerakyatan harus dibangun kembali atasi ketimpangan
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019