Jakarta (ANTARA News) - Putra-putri kompleks Cijantung, Jakarta yang mayoritas merupakan anak-anak tentara, menamakan dirinya sebagai 01 Bravo Cijantung, mendeklarasikan mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-KH Ma'ruf Amin.
Dalam acara itu, salah satu mantan anak kompleks Cijantung, yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Jenderal TNI (Hor) (Purnawirawan) Agum Gumelar, mengatakan, Kompleks Cijantung tidak hanya dihuni satu korps saja namun banyak kesatuan.
"Ini banyak kesatuan, tapi konotasi di luar, mendengar Cijantung itu adalah Kopassus. Jadi tidak benar dikonotasikan hanya Kopassus TNI AD dan hanya satu komandan," kata dia, dalam deklarasi tersebut, di Jakarta, Selasa. Ia juga pernah memimpin Korps Baret Merah TNI AD itu pada 1993-1994.
Ia menegaskan, tidak benar bahwa Cijantung diidentikkan dengan salah satu komandan yang pernah memimpin Kopassus TNI AD.
Menurut dia, semua komandan Kopassus TNI AD selalu menginginkan kesatuannya berhasil menjalankan tugas yang diperintahkan negara.
Ia menjelaskan alasannya mendukung Jokowi, yang salah satunya karena mantan gubernur DKI Jakarta itu bisa menjadi pelayan masyarakat.
Selain itu menurut dia, Jokowi mampu menunjukkan diri sebagai pemimpin yang santun dalam berdemokrasi, terbukti ketika Pilkada Jakarta 2012, tidak ada cacian yang dia sampaikan.
Ia juga mengajak 01 Bravo Cijantung mendukung penuh pemenangan Jokowi-Ma'ruf, namun tidak dengan menghalalkan segala cara.
Menurut dia, dalam era demokrasi, ada etika yang tidak boleh dilanggar yaitu memenangkan kontestasi dengan cara yang santun.
"Ikuti etika demokrasi, jangan menghalalkan segala cara," katanya.
Dalam kesempatan itu, puluhan putra-putri Cijantung atau 01 Bravo Cijantung membacakan deklarasi, salah satunya menyatakan ketegasan tekad mendukung Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019 2024.
Selain itu, mereka mendukung NKRI yang menjunjung kebinekaan yang toleran dalam menegakkan Pancasila dan UUD 45 agar cita cita Indonesia yang maju dan jaya dan terwujud.
Dalam acara itu, salah satu mantan anak kompleks Cijantung, yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Jenderal TNI (Hor) (Purnawirawan) Agum Gumelar, mengatakan, Kompleks Cijantung tidak hanya dihuni satu korps saja namun banyak kesatuan.
"Ini banyak kesatuan, tapi konotasi di luar, mendengar Cijantung itu adalah Kopassus. Jadi tidak benar dikonotasikan hanya Kopassus TNI AD dan hanya satu komandan," kata dia, dalam deklarasi tersebut, di Jakarta, Selasa. Ia juga pernah memimpin Korps Baret Merah TNI AD itu pada 1993-1994.
Ia menegaskan, tidak benar bahwa Cijantung diidentikkan dengan salah satu komandan yang pernah memimpin Kopassus TNI AD.
Menurut dia, semua komandan Kopassus TNI AD selalu menginginkan kesatuannya berhasil menjalankan tugas yang diperintahkan negara.
Ia menjelaskan alasannya mendukung Jokowi, yang salah satunya karena mantan gubernur DKI Jakarta itu bisa menjadi pelayan masyarakat.
Selain itu menurut dia, Jokowi mampu menunjukkan diri sebagai pemimpin yang santun dalam berdemokrasi, terbukti ketika Pilkada Jakarta 2012, tidak ada cacian yang dia sampaikan.
Ia juga mengajak 01 Bravo Cijantung mendukung penuh pemenangan Jokowi-Ma'ruf, namun tidak dengan menghalalkan segala cara.
Menurut dia, dalam era demokrasi, ada etika yang tidak boleh dilanggar yaitu memenangkan kontestasi dengan cara yang santun.
"Ikuti etika demokrasi, jangan menghalalkan segala cara," katanya.
Dalam kesempatan itu, puluhan putra-putri Cijantung atau 01 Bravo Cijantung membacakan deklarasi, salah satunya menyatakan ketegasan tekad mendukung Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019 2024.
Selain itu, mereka mendukung NKRI yang menjunjung kebinekaan yang toleran dalam menegakkan Pancasila dan UUD 45 agar cita cita Indonesia yang maju dan jaya dan terwujud.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019