Palangka Raya, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Dalam rangkaian kunjungannya ke Palangka Raya Kalimantan Tengah, calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, menyoroti kasus penyelundupan rotan yang masih saja terjadi.
"Kasus penyelundupan rotan asal Kalteng masih terjadi, ini perlu segera ditangani dan dibenahi secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang kembali," katanya, saat dialog bersama pengrajin rotan, di Palangka Raya, Senin.
Menurut dia, bukti ada penyelundupan rotan asal Kalteng, salah satunya melalui penangkapan sebuah kapal bermuatan 107 ton rotan di perairan Pulau Pengikik, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu yang diduga memiliki tujuan ke Malaysia yang bertolak dari Sampit Kotawaringin Timur.
Sandi menyebut, untuk itu mereka akan mengevaluasi setiap kebijakan maupun aturan terkait rotan. Agar regulasi yang ditetapkan benar-benar berpihak kepada masyarakat. "Untuk menindak penyelundup ini saya dan Pak Prabowo akan tegas menegakkan aturan yang berpihak pada masyarakat di Indonesia khususnya Kalteng," katanya.
Menurut dia, Kalimantan Tengah harus segera terbebas dari kegiatan penyelundupan rotan karena menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat dan negara. Seperti banyaknya produk berbahan rotan yang diimpor dari negara lain, diduga cukup banyak yang menggunakan bahan baku asal Kalimantan Tengah.
Masyarakat pun diminta meningkatkan kesadaran dan rasa cintanya terhadap produk lokal khususnya yang berbahan baku rotan, baik oleh orang tua maupun kalangan pemuda yang dikenal dengan sebutan generasi milenial.
"Rotan adalah modal bangsa untuk membuka lapangan kerja, kami ingin memprioritaskan produk rotan lokal yang dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat dari tingkat bawah," kata Sandiaga.
Diperlukan program yang secara terarah dan khusus untuk mendorong semangat pelaku usaha kecil menengah, dalam mengolah dan memasarkan produk rotan lokal. Sehingga Indonesia mampu memenangkan pasar rotan dan menembus ekspor global ke berbagai negara.
"Kalau kami lihat 70 persen dari produk rotan dunia, bahan bakunya berasal dari Kalimantan Tengah. Ini peluang, jika pemerintah dan masyarakat bisa mengelolanya secara baik tentu bisa menghadirkan sebuah perekonomian yang kuat," tegasnya.
Selain melakukan dialog bersama pengrajin rotan, Sandiaga juga mengunjungi sentra suvenir di kawasan pasar besar Palangka Raya. Kedatangannya disambut antusias oleh warga khususnya kaum perempuan yang ingin bersalaman dan berswafoto bersamanya.
"Kasus penyelundupan rotan asal Kalteng masih terjadi, ini perlu segera ditangani dan dibenahi secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang kembali," katanya, saat dialog bersama pengrajin rotan, di Palangka Raya, Senin.
Menurut dia, bukti ada penyelundupan rotan asal Kalteng, salah satunya melalui penangkapan sebuah kapal bermuatan 107 ton rotan di perairan Pulau Pengikik, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu yang diduga memiliki tujuan ke Malaysia yang bertolak dari Sampit Kotawaringin Timur.
Sandi menyebut, untuk itu mereka akan mengevaluasi setiap kebijakan maupun aturan terkait rotan. Agar regulasi yang ditetapkan benar-benar berpihak kepada masyarakat. "Untuk menindak penyelundup ini saya dan Pak Prabowo akan tegas menegakkan aturan yang berpihak pada masyarakat di Indonesia khususnya Kalteng," katanya.
Menurut dia, Kalimantan Tengah harus segera terbebas dari kegiatan penyelundupan rotan karena menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat dan negara. Seperti banyaknya produk berbahan rotan yang diimpor dari negara lain, diduga cukup banyak yang menggunakan bahan baku asal Kalimantan Tengah.
Masyarakat pun diminta meningkatkan kesadaran dan rasa cintanya terhadap produk lokal khususnya yang berbahan baku rotan, baik oleh orang tua maupun kalangan pemuda yang dikenal dengan sebutan generasi milenial.
"Rotan adalah modal bangsa untuk membuka lapangan kerja, kami ingin memprioritaskan produk rotan lokal yang dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat dari tingkat bawah," kata Sandiaga.
Diperlukan program yang secara terarah dan khusus untuk mendorong semangat pelaku usaha kecil menengah, dalam mengolah dan memasarkan produk rotan lokal. Sehingga Indonesia mampu memenangkan pasar rotan dan menembus ekspor global ke berbagai negara.
"Kalau kami lihat 70 persen dari produk rotan dunia, bahan bakunya berasal dari Kalimantan Tengah. Ini peluang, jika pemerintah dan masyarakat bisa mengelolanya secara baik tentu bisa menghadirkan sebuah perekonomian yang kuat," tegasnya.
Selain melakukan dialog bersama pengrajin rotan, Sandiaga juga mengunjungi sentra suvenir di kawasan pasar besar Palangka Raya. Kedatangannya disambut antusias oleh warga khususnya kaum perempuan yang ingin bersalaman dan berswafoto bersamanya.
Pewarta: Kasriadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019