Temanggung (ANTARA News) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menemukan ribuan eksemplar tabloid Indonesia Barokah (BI), kata Ketua Bawaslu Kabupaten Temanggung Erwin Nurachmani.
Erwin di Temanggung, Jumat, mengatakan setelah mendapatkan informasi peredaran tabloid tersebut, pihaknya langsung mengintruksikan ke jajaran panwas kecamatan dan panwas desa untuk menelusuri peredaran tabloid tersebut.
Berdasarkan penelusuran tersebut, katanya dari 20 Kecamatan yang ada di Temanggung hampir semua kecamatan ditemukan tabloit tersebut kecuali Kecamatan Kaloran, Wonoboyo dan Bansari.
Namun, katanya Bawaslu tidak bisa bertindak lebih jauh terkait dengan temuan tersebut.
"Kami tidak punya wewenang untuk membuka isi dari paket itu, hanya saja beberapa paket ditemukan sudah terbuka. Selain itu juga sudah ada tabloid disebarkan di masjid-masjid," katanya.
Menurut dia dari temuan ribuan tabloid tersebut, 615 eksemplar belum sempat disebar karena saat ditemukan masih berada di kantor pos, seperti di Kecamatan Parakan, Pringsurat, dan Kledung. Paket yang berasal dari Redaksi Tabloid Indonesia Barokah Pondok Melati Bekasi belum dikirim oleh petugas Kantor Pos Parakan.
"Kami masih menunggu laporan dari panwascam terkait dengan tabloid ini, jumlah pastinya memang belum bisa dipastikan, tapi kami perkirakan bisa mencapai ribuan eksemplar tabloid," katanya.
Ia mengatakan selain berkoordinasi dengan jajaran panwascam dan panwas desa, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak keamanan terkait dengan peredaran tabloid ini.
Ia menuturkan paket pengiriman dari Redaksi Tabloid Indonesia Barokah Pondok Melati Bekasi terbungkus rapi dengan amplop dan plastik. Alamat yang dituju dari paket tersebut sebagian besar adalah nama-nama masjid yang ada di wilayah Kabupaten Temanggung.
Ia menghimbau agar masyarakat yang sudah memegang atau membaca tabloid tersebut tidak menyebarluaskan isi dari tabloid tersebut.
"Jangan sebarluaskan dulu, sebaiknya dititipkan di pemerintahan desa, kepolisian atau jajaran Bawaslu," pesannya.
Ketua Panwascam Parakan Hikmatus Sa`adhon mengatakan pihaknya sudah mengintruksikan kepada Panitia Pengawas Desa/Kelurahan untuk melakukan pengecekan peredaran tabloid tersebut di desa-desa.
"Belum ada satu pun panwas desa di wilayah kami yang menemukan tabloid tersebut," katanya.
Menurut dia, setelah pihaknya berkoordinasi dengan Kantor Pos Parakan, ternyata paket dari Redaksi Tabloid Indonesia Barokah Pondok Melati Bekasi tersebut masih tertahan di Kantor Pos Parakan.
"Ada 69 paket amplop dari Redaksi Tabloid Indonesia Barokah Pondok Melati Bekasi yang ditujukan kepada masjid di wilayah Kecamatan Parakan dan 33 paket yang ditujukan kepada masjid di wilayah Kecamatan Kledung," katanya.
Baca juga: Dewan Pers segera tindaklanjuti aduan soal tabloid Indonesia Barokah
Baca juga: Jokowi belum pernah baca tabloid Indonesia Barokah
Baca juga: BPN adukan tabloid Indonesia Barokah ke Dewan Pers
Erwin di Temanggung, Jumat, mengatakan setelah mendapatkan informasi peredaran tabloid tersebut, pihaknya langsung mengintruksikan ke jajaran panwas kecamatan dan panwas desa untuk menelusuri peredaran tabloid tersebut.
Berdasarkan penelusuran tersebut, katanya dari 20 Kecamatan yang ada di Temanggung hampir semua kecamatan ditemukan tabloit tersebut kecuali Kecamatan Kaloran, Wonoboyo dan Bansari.
Namun, katanya Bawaslu tidak bisa bertindak lebih jauh terkait dengan temuan tersebut.
"Kami tidak punya wewenang untuk membuka isi dari paket itu, hanya saja beberapa paket ditemukan sudah terbuka. Selain itu juga sudah ada tabloid disebarkan di masjid-masjid," katanya.
Menurut dia dari temuan ribuan tabloid tersebut, 615 eksemplar belum sempat disebar karena saat ditemukan masih berada di kantor pos, seperti di Kecamatan Parakan, Pringsurat, dan Kledung. Paket yang berasal dari Redaksi Tabloid Indonesia Barokah Pondok Melati Bekasi belum dikirim oleh petugas Kantor Pos Parakan.
"Kami masih menunggu laporan dari panwascam terkait dengan tabloid ini, jumlah pastinya memang belum bisa dipastikan, tapi kami perkirakan bisa mencapai ribuan eksemplar tabloid," katanya.
Ia mengatakan selain berkoordinasi dengan jajaran panwascam dan panwas desa, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak keamanan terkait dengan peredaran tabloid ini.
Ia menuturkan paket pengiriman dari Redaksi Tabloid Indonesia Barokah Pondok Melati Bekasi terbungkus rapi dengan amplop dan plastik. Alamat yang dituju dari paket tersebut sebagian besar adalah nama-nama masjid yang ada di wilayah Kabupaten Temanggung.
Ia menghimbau agar masyarakat yang sudah memegang atau membaca tabloid tersebut tidak menyebarluaskan isi dari tabloid tersebut.
"Jangan sebarluaskan dulu, sebaiknya dititipkan di pemerintahan desa, kepolisian atau jajaran Bawaslu," pesannya.
Ketua Panwascam Parakan Hikmatus Sa`adhon mengatakan pihaknya sudah mengintruksikan kepada Panitia Pengawas Desa/Kelurahan untuk melakukan pengecekan peredaran tabloid tersebut di desa-desa.
"Belum ada satu pun panwas desa di wilayah kami yang menemukan tabloid tersebut," katanya.
Menurut dia, setelah pihaknya berkoordinasi dengan Kantor Pos Parakan, ternyata paket dari Redaksi Tabloid Indonesia Barokah Pondok Melati Bekasi tersebut masih tertahan di Kantor Pos Parakan.
"Ada 69 paket amplop dari Redaksi Tabloid Indonesia Barokah Pondok Melati Bekasi yang ditujukan kepada masjid di wilayah Kecamatan Parakan dan 33 paket yang ditujukan kepada masjid di wilayah Kecamatan Kledung," katanya.
Baca juga: Dewan Pers segera tindaklanjuti aduan soal tabloid Indonesia Barokah
Baca juga: Jokowi belum pernah baca tabloid Indonesia Barokah
Baca juga: BPN adukan tabloid Indonesia Barokah ke Dewan Pers
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019