Jakarta (ANTARA News) - Para alumni SMA se-Jakarta yang sebelumnya belum menentukan pilihan atau swing voters, menyampaikan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahwa mereka mendukung capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Dukungan tersebut disampaikan kepada Budi Karya Sumadi saat Budi diundang dalam silaturahmi dan dialog bersama Alumni SMA se-Jakarta.
"Saya datang ke sini memenuhi undangan rekan-rekan sekalian dan saya mengapresiasi dukungan tersebut," ujar Budi Karya, melalui siaran pers, Jakarta, Minggu.
Budi yang juga Ketua Dewan Penasihat Masyarakat Cinta Masjid (MCM) ini mengatakan dukungan tersebut merupakan luapan kegundahan dari silent majority atas nasib Indonesia ke depan. Selama ini, kata dia, mereka hanya memperhatikan kondisi yang terjadi tanpa menjatuhkan pilihan politik.
"Silent majority ini bangkit. Indonesia harus diselamatkan dari pengaruh yang tak proporsional. Saya apresiasi hal itu," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Deklarasi Alumni SMA Jakarta Bersatu, Nanda Abraham mengatakan tujuan pergerakan ini sebagai upaya untuk membangunkan silent majority.
"Menggerakkan level perkotaan untuk memenangkan Jokowi. Sejak 24 Desember 2018, kami baru aktif. Hingga sekarang sudah 110 sekolah yang terdata dan dengan anggota 2.000-an lebih," kata Nanda.
Sementara alumni SMA 4, Dede Radinal yang menjadi salah satu inisiator Deklarasi Alumni SMA Jakarta Bersatu mengatakan gerakan ini wujud kegundahan terhadap situasi politik.
"Rasa kegundahan kami sebagai silent majority terhadap situasi politik yang tak kondusif," kata Dede.
Baca juga: Menteri Perhubungan minta agar masjid bebas dari politik pecah belah
Baca juga: Menhub: Jadikan masjid tunjukkan citra Indonesi hebat
Dukungan tersebut disampaikan kepada Budi Karya Sumadi saat Budi diundang dalam silaturahmi dan dialog bersama Alumni SMA se-Jakarta.
"Saya datang ke sini memenuhi undangan rekan-rekan sekalian dan saya mengapresiasi dukungan tersebut," ujar Budi Karya, melalui siaran pers, Jakarta, Minggu.
Budi yang juga Ketua Dewan Penasihat Masyarakat Cinta Masjid (MCM) ini mengatakan dukungan tersebut merupakan luapan kegundahan dari silent majority atas nasib Indonesia ke depan. Selama ini, kata dia, mereka hanya memperhatikan kondisi yang terjadi tanpa menjatuhkan pilihan politik.
"Silent majority ini bangkit. Indonesia harus diselamatkan dari pengaruh yang tak proporsional. Saya apresiasi hal itu," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Deklarasi Alumni SMA Jakarta Bersatu, Nanda Abraham mengatakan tujuan pergerakan ini sebagai upaya untuk membangunkan silent majority.
"Menggerakkan level perkotaan untuk memenangkan Jokowi. Sejak 24 Desember 2018, kami baru aktif. Hingga sekarang sudah 110 sekolah yang terdata dan dengan anggota 2.000-an lebih," kata Nanda.
Sementara alumni SMA 4, Dede Radinal yang menjadi salah satu inisiator Deklarasi Alumni SMA Jakarta Bersatu mengatakan gerakan ini wujud kegundahan terhadap situasi politik.
"Rasa kegundahan kami sebagai silent majority terhadap situasi politik yang tak kondusif," kata Dede.
Baca juga: Menteri Perhubungan minta agar masjid bebas dari politik pecah belah
Baca juga: Menhub: Jadikan masjid tunjukkan citra Indonesi hebat
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019