Prabowo: Terorisme karena ketidakadilan dan keputusasaan

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) dan Sandiaga Uno (kanan) mengambil undian pertanyaan saat debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

Jakarta (ANTARA News) - Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa terorisme terjadi karena adanya ketidakadilan dan keputusasaan.

"Banyak terorisme yang merupakan penyusupan dari luar, tapi terorisme yang berasal dari dalam negeri akibat rasa ketidakadilan keputusasasan," kata Prabowo Subianto di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat menjawab pertanyaan tentang terorisme dari moderator.

"Terorisme dan radikalisme semakin menjadi ancaman karena itu dibutuhkan langkahpencegahan dan deradikalisasi, bukan hanya individu yang sudah terpapar tapi juga keluarganya menjadi lahan yang sudah subur untuk pemahaman radikal, apa bentuk pencegahan dan deradikalisasi yang efektif," tanya moderator.

"Mereka melihat perlakuan tidak baik, tidak benar, tersakiti, jadi dipengaruhi pengajaran-pengajaran dan paham-paham yang radikal dan mengarah ke kekerasan," ungkap Prabowo.

Prabowo mengatakan mendukung deradikalissi dengan melakukan investasi besar-besaran di bidang pendidikan, kesehatan serta membantu rakyat paling miskin.

"Pesantren, madrasah, sekolah, guru kita bantu kapasitasnya kualitas hidupnya agar bisa memperbaiki pengajaran dan pembangunan iklim lebih baik, suasana tidak merasa saling membenci dan tidak tersakiti," jelas Prabowo.

Sandiaga Uno menambahkan bahwa program kontra radikalisi, kontra progpaganda bagi banyak masyarakat agar masyarakat merasakan manfaan masa depan.

"Mereka yang tidak merasa masa depan cerah terpapar, kami akan lihat peta-peta timbulnya radikalisasi berdasarkan ideologinya itu," ungkap Sandiaga.

Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2019 yang mengangkat tema hukum, HAM, korupsi dan terorisme.
Pewarta:
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019
Johan Budi "nobar" di Surabaya Sebelumnya

Johan Budi "nobar" di Surabaya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS