Jakarta, 17/1 (Antara) - Sebuah video tentang warga Grobogan, Jawa Tengah, yang protes terhadap pidato calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, terkait pernyataannya mengenai adanya warga di provinsi itu yang bunuh diri dikarenakan memiliki hutang beredar di media sosial.
Sebagai calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto sering kali mengeluarkan pernyataan-pernyataan blunder saat masa kampanye, demikian keterangan yang diterima dari Relawan Jokowi di Jakarta, Kamis.
Pidato terakhir Prabowo yang kembali menuai kontroversi dan protes ialah terkait pernyataannya yang menyebutkan bahwa ada warga di Grobogan, Jawa Tengah bunuh diri dikarenakan memiliki hutang.
Hardi, seorang warga dari desa Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, disebut oleh Prabowo melakukan tindakan bunuh diri pada Desember 2017 yang lalu karena memiliki hutang di Bank.
Mendengar pernyataan tersebut, keluarga (alm) Hardi yang diwakili oleh sang istri, Supinah, dengan tegas membantah dan resah oleh pernyataan Prabowo tersebut.
Menurut penuturan Supinah, (alm) Hardi hidup tidak serba kekurangan. Mereka sekeluarga memiliki rumah dan kebun yang mampu menopang perekonomian keluarga.
"Kami memiliki kebun jati yang cukup luas, ditambah dengan ladang yang saat ini ditanam kacang. Belum lagi setiap tahun, kami masih bisa menyewa sawah setengah bahu. Jadi secara ekonomi, kami tidak merasa kekurangan," jelas Supinah. ***2***
Sebagai calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto sering kali mengeluarkan pernyataan-pernyataan blunder saat masa kampanye, demikian keterangan yang diterima dari Relawan Jokowi di Jakarta, Kamis.
Pidato terakhir Prabowo yang kembali menuai kontroversi dan protes ialah terkait pernyataannya yang menyebutkan bahwa ada warga di Grobogan, Jawa Tengah bunuh diri dikarenakan memiliki hutang.
Hardi, seorang warga dari desa Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, disebut oleh Prabowo melakukan tindakan bunuh diri pada Desember 2017 yang lalu karena memiliki hutang di Bank.
Mendengar pernyataan tersebut, keluarga (alm) Hardi yang diwakili oleh sang istri, Supinah, dengan tegas membantah dan resah oleh pernyataan Prabowo tersebut.
Menurut penuturan Supinah, (alm) Hardi hidup tidak serba kekurangan. Mereka sekeluarga memiliki rumah dan kebun yang mampu menopang perekonomian keluarga.
"Kami memiliki kebun jati yang cukup luas, ditambah dengan ladang yang saat ini ditanam kacang. Belum lagi setiap tahun, kami masih bisa menyewa sawah setengah bahu. Jadi secara ekonomi, kami tidak merasa kekurangan," jelas Supinah. ***2***
Pewarta: Joko Susilo
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2019
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2019