Jakarta (ANTARA News) - Debat calon presiden yang akan disuguhkan dalam beberapa putaran diharapkan mampu menurunkan angka golput di kalangan masyarakat.
Ketua Umum Generasi Muda Mathla'ul Anwar (Gema MA) Ahmad Nawawi di Jakarta, Kamis, mengatakan ajang debat capres diharapkan dapat memberikan suguhan berkualitas dengan ide dan gagasan konstruktif bukan destruktif apalagi provokatif.
"Maka dengan menonton acara ini diharapkan masyarakat yang tadinya golput bisa menentukan pilihannya sehingga angka golput bisa turun," katanya.
Menurut dia, keterlibatan masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa dan diharapkan ajang debat capres ini diharapkan mampu menjabarkan program kerja 5 tahun ke depan bukan sekadar membahas 4 tahun atau 8 tahun ke belakang.
"Ekspektasi dari debat ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan harapan bagi masyarakat terutama bagi yang belum menentukan pilihannya," katanya.
Ia menambahkan, idealnya debat kandidat capres menjadi momentum bagi rakyat untuk semakin cerdas memilih pemimpin berdasarkan visi, misi, dan program yang ditawarkan bukan dari sekadar ikatan emosional berbasis identitas.
"Untuk itu rakyat bisa juga melakukan skoring untuk menilai pasangan mana yang terbaik berdasarkan indikator-indikator yang ditetapkan terlebih dahulu," katanya.
Ia mencontohkan beberapa indikator yang bisa ditetapkan misalnya bahwa capres/cawapres mampu menjawab pertanyaan secara tepat sasaran, menjawab pertanyaan spesifik berbasis data, mengangkat kebijakan yang telah dan akan dilakukan tanpa menyerang lawan, mengajukan program realistis dengan parameter yang jelas, menceritakan pengalaman melakukan terobosan ketika menjabat di berbagai level hirarki kepemimpinan.
Selain itu juga indikator lain memiliki jawaban yang konsisten, tetap menghormati lawan meskipun tidak sependapat, jujur, percaya diri, dan tenang, spirit yang disampaikan pesimis atau optimis, dan value apa yang diyakini dan disampaikan pada setiap tema.
Ia mengatakan, rakyat bisa berlatih membandingkan penampilan kedua pasang calon sekaligus mencoba menjawab pertanyaan tersebut sendiri sehingga dapat juga menilai sejauh mana jawanan mereka dengan harapan.
"Dengan melakukan skoring, rakyat bisa dengan obyektif memilih pemimpin yang dapat membawa Indonesia yang lebih maju," katanya.
Ketua Umum Generasi Muda Mathla'ul Anwar (Gema MA) Ahmad Nawawi di Jakarta, Kamis, mengatakan ajang debat capres diharapkan dapat memberikan suguhan berkualitas dengan ide dan gagasan konstruktif bukan destruktif apalagi provokatif.
"Maka dengan menonton acara ini diharapkan masyarakat yang tadinya golput bisa menentukan pilihannya sehingga angka golput bisa turun," katanya.
Menurut dia, keterlibatan masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa dan diharapkan ajang debat capres ini diharapkan mampu menjabarkan program kerja 5 tahun ke depan bukan sekadar membahas 4 tahun atau 8 tahun ke belakang.
"Ekspektasi dari debat ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan harapan bagi masyarakat terutama bagi yang belum menentukan pilihannya," katanya.
Ia menambahkan, idealnya debat kandidat capres menjadi momentum bagi rakyat untuk semakin cerdas memilih pemimpin berdasarkan visi, misi, dan program yang ditawarkan bukan dari sekadar ikatan emosional berbasis identitas.
"Untuk itu rakyat bisa juga melakukan skoring untuk menilai pasangan mana yang terbaik berdasarkan indikator-indikator yang ditetapkan terlebih dahulu," katanya.
Ia mencontohkan beberapa indikator yang bisa ditetapkan misalnya bahwa capres/cawapres mampu menjawab pertanyaan secara tepat sasaran, menjawab pertanyaan spesifik berbasis data, mengangkat kebijakan yang telah dan akan dilakukan tanpa menyerang lawan, mengajukan program realistis dengan parameter yang jelas, menceritakan pengalaman melakukan terobosan ketika menjabat di berbagai level hirarki kepemimpinan.
Selain itu juga indikator lain memiliki jawaban yang konsisten, tetap menghormati lawan meskipun tidak sependapat, jujur, percaya diri, dan tenang, spirit yang disampaikan pesimis atau optimis, dan value apa yang diyakini dan disampaikan pada setiap tema.
Ia mengatakan, rakyat bisa berlatih membandingkan penampilan kedua pasang calon sekaligus mencoba menjawab pertanyaan tersebut sendiri sehingga dapat juga menilai sejauh mana jawanan mereka dengan harapan.
"Dengan melakukan skoring, rakyat bisa dengan obyektif memilih pemimpin yang dapat membawa Indonesia yang lebih maju," katanya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019