Jakarta (ANTARA News) - Hasil survei yang dilakukan lembaga survei Y-Publica menunjukkan elektabilitas pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Berdasarkan survei, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 53,5 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga 31,9 persen," ujar Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono, dalam pemaparan hasil survei di Jakarta, Senin.
Rudi mengatakan jarak elektabilitas antara keduanya masih terpaut lebih dari 20 persen. Meskipun demikian, kata Rudi, jika dilihat dari empat kali survei Y-Publica sejak penetapan capres-cawapres Agustus 2018, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin stagnan di angka 53-54 persen.
“Berbanding terbalik, Prabowo-Sandiaga cenderung naik tipis dari angka 28 persen ke 31 persen. Sedangkan swing voters cenderung di angka 14 persen,” kata Rudi.
Hal lain yang mengemuka dalam survei adalah fakta bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf didukung mayoritas responden perempuan.
Dia mengatakan sebanyak 54,5 persen responden perempuan memilih Jokowi-Ma’ruf dan 31,6 persen responden perempuan mendukung paslon Prabowo-Sandiaga.
“Di mata pemilih perempuan, 50,7 persen responden menganggap pasangan Jokowi-Ma’ruf paling peduli dengan hak-hak perempuan. Dan hanya 30,2 persen yang menganggap Prabowo-Sandiaga peduli dengan hak-hak perempuan,” kata dia.
Lebih jauh narasi untuk menggaet pemilih perempuan yang dilancarkan kedua kubu belum membumi di kalangan responden perempuan.
Slogan "The Power of Emak-Emak” yang digadang Prabowo-Sandi dan slogan" Ibu Bangsa" yang digadang Jokowi-Ma'ruf belum banyak diketahui responden.
Survei Y-Publica dilakukan pada 26 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019, dengan mewawancarai 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling (acak bertingkat). Margin error dalam survey ini adalah 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Berdasarkan survei, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 53,5 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga 31,9 persen," ujar Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono, dalam pemaparan hasil survei di Jakarta, Senin.
Rudi mengatakan jarak elektabilitas antara keduanya masih terpaut lebih dari 20 persen. Meskipun demikian, kata Rudi, jika dilihat dari empat kali survei Y-Publica sejak penetapan capres-cawapres Agustus 2018, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin stagnan di angka 53-54 persen.
“Berbanding terbalik, Prabowo-Sandiaga cenderung naik tipis dari angka 28 persen ke 31 persen. Sedangkan swing voters cenderung di angka 14 persen,” kata Rudi.
Hal lain yang mengemuka dalam survei adalah fakta bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf didukung mayoritas responden perempuan.
Dia mengatakan sebanyak 54,5 persen responden perempuan memilih Jokowi-Ma’ruf dan 31,6 persen responden perempuan mendukung paslon Prabowo-Sandiaga.
“Di mata pemilih perempuan, 50,7 persen responden menganggap pasangan Jokowi-Ma’ruf paling peduli dengan hak-hak perempuan. Dan hanya 30,2 persen yang menganggap Prabowo-Sandiaga peduli dengan hak-hak perempuan,” kata dia.
Lebih jauh narasi untuk menggaet pemilih perempuan yang dilancarkan kedua kubu belum membumi di kalangan responden perempuan.
Slogan "The Power of Emak-Emak” yang digadang Prabowo-Sandi dan slogan" Ibu Bangsa" yang digadang Jokowi-Ma'ruf belum banyak diketahui responden.
Survei Y-Publica dilakukan pada 26 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019, dengan mewawancarai 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling (acak bertingkat). Margin error dalam survey ini adalah 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019