Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto mengatakan saat ini Bangsa Indonesia kekurangan aktor-aktor penengah yang dapat meredakan setiap informasi yang begitu cepat bergulir.
"Tidak aneh terjadi hoaks. Kita kekurangan aktor penengah yang bisa meredakan setiap informasi yang begitu cepat," kata Sunanto dalam diskusi pemilu di Media Center KPU RI, Jakarta, Kamis.
Pria yang akrab disapa Cak Nanto itu mengatakan tokoh agama atau tokoh masyarakat yang biasanya mampu menjadi aktor penengah, kini tidak sedikit yang terafiliasi dengan pasangan capres-cawapres.
Akibatnya masyarakat sulit membedakan antara tokoh politik, tokoh agama atau tokoh masyarakat. "Dulu perbedaan antara tokoh politik dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat itu jelas. Sekarang agak susah membedakannya," kata dia.
Dia mengatakan fenomena ini perlu dikritisi. Tanpa adanya aktor penengah, dalam kondisi seperti sekarang, maka disintegrasi bangsa bisa saja terjadi. PP Pemuda Muhammadiyah selaku organisasi kemasyarajatan, menurutnya, terus berupaya menciptakan aktor-aktor pendamai.
Bagi PP Pemuda Muhammadiyah, pilihan politik merupakan hak individu. Sedangkan kewajiban setiap organisasi adalah mendamaikan melalui kehadiran aktor-aktor penengah.
Baca juga: Pemuda Muhammadiyah ajak pemilih pemula gunakan hak pilih
Baca juga: Pernyataan sikap Pemuda Muhammadiyah soal teror pimpinan KPK
"Tidak aneh terjadi hoaks. Kita kekurangan aktor penengah yang bisa meredakan setiap informasi yang begitu cepat," kata Sunanto dalam diskusi pemilu di Media Center KPU RI, Jakarta, Kamis.
Pria yang akrab disapa Cak Nanto itu mengatakan tokoh agama atau tokoh masyarakat yang biasanya mampu menjadi aktor penengah, kini tidak sedikit yang terafiliasi dengan pasangan capres-cawapres.
Akibatnya masyarakat sulit membedakan antara tokoh politik, tokoh agama atau tokoh masyarakat. "Dulu perbedaan antara tokoh politik dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat itu jelas. Sekarang agak susah membedakannya," kata dia.
Dia mengatakan fenomena ini perlu dikritisi. Tanpa adanya aktor penengah, dalam kondisi seperti sekarang, maka disintegrasi bangsa bisa saja terjadi. PP Pemuda Muhammadiyah selaku organisasi kemasyarajatan, menurutnya, terus berupaya menciptakan aktor-aktor pendamai.
Bagi PP Pemuda Muhammadiyah, pilihan politik merupakan hak individu. Sedangkan kewajiban setiap organisasi adalah mendamaikan melalui kehadiran aktor-aktor penengah.
Baca juga: Pemuda Muhammadiyah ajak pemilih pemula gunakan hak pilih
Baca juga: Pernyataan sikap Pemuda Muhammadiyah soal teror pimpinan KPK
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019