Mendagri sebut perusak legitimasi KPU sebagai penjahat politik

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Mendagri Tjahjo Kumolo (Rangga Pandu)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut siapapun yang punya keinginan untuk merusak legitimasi KPU sebagai penyelenggara Pemilu adalah penjahat politik.

"Saya yakin kader partai, partai yang ikut pemilu, timses, dan capres tidak ada keinginan untuk merusak legitimasi KPU sebagai penyelenggara. Kalau ada berarti dia adalah penjahat politik. Siapapun orangnya," kata Tjahjo Kumolo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, setelah mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden tentang pengelolaan transportasi Jabodetabek.

Tjahjo mengatakan, siapa saja yang mengacaukan proses konsolidasi demokrasi di Tanah Air, mengacaukan partai politik, mengacaukan kerja capres dan cawapres, serta mengacaukan kerja tim sukses capres/cawapres, pantas disebut sebagai penjahat politik.

Oleh karena itu, mereka kata Tjahjo harus diusut oleh aparat kepolisian.

"Yang usut adalah polisi. Siapa itu ya saya yakin bukan orang-orang partai," katanya.

Ia menyarankan semua pihak jika ada pertanyaan, ada keraguan terkait penyelenggaraan pemilu sebaiknya langsung saja datang ke KPU. 

Hal itu dapat dilakukan baik melalui tim sukses ataupun partai politiknya.

"Lewat timsesnya atau parpolnya. Jangan mengarang-ngarang, membuat berita yang itu justru merusak," katanya.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Jenguk Arifin Ilham, Ma'ruf Amin doakan cepat sembuh Sebelumnya

Jenguk Arifin Ilham, Ma'ruf Amin doakan cepat sembuh

Herman Deru-Cik Ujang raih 2,2 juta suara pada Pilgub Sumsel 2024 Selanjutnya

Herman Deru-Cik Ujang raih 2,2 juta suara pada Pilgub Sumsel 2024