Jakarta (ANTARA News) - Survei yang dilakukan Lembaga Riset Publik (LRP) menunjukan PDI Perjuangan memperoleh elektabilitas tertinggi dibandingkan partai politik lain, yaitu sebesar 31,2 persen.
"Kami menanyakan kepada respon, jika Pemilu Legislatif dilakukan hari ini, partai politik mana yang dipilih, hasilnya sebanyak 31,2 persen memilih PDI Perjuangan," kata Direktur Riset LRP Arvan Maulana dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan alasan pemilih menentukan pilihannya terhadap PDIP karena partai tersebut dianggap berpihak kepada rakyat kecil atau sebesar 23,8 persen.
Arvan mengatakan Partai Gerindra menduduki urutan kedua dengan elektabilitas sebesar 17 persen, diikuti Partai Golkar di posisi ketiga dengan 7,2 persen.
"Gerindra dan Golkar dianggap memiliki visi, misi, dan program yang bagus atau sebesar 26,5 persen," ujarnya.
Di posisi keempat dan kelima menurut dia adalah Partai Demokrat dan PKB dengan elektabilitas masing-masing 5,3 persen.
Dia mengatakan Partai Demokrat dipilih karena pemilih suka dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan PKB dipilih karena dianggap mewakili kepentingan umat Islam.
Elektabilitas parpol lainnya adalah Partai Nasdem (3,3 persen), PKS (3 persen), PAN (2,9 persen), PPP (2,8 persen), PBB (2,5 persen), Hanura (1,9 persen), Partai Perindo (1,5 persen), PSI (1,2 persen), PKPI (0,8 persen), Partai Berkarya (0,5 persen), dan Partai Garuda (0,4 persen).
Selain itu menurut dia, survei LRP juga menemukan fenomena bahwa PDIP menjadi parpol yang mengalami kenaikan paling signifikan yaitu 2,7 persen dalam dua bulan terakhir yaitu dari 28,5 persen di Oktober 2018, menjadi 31,2 persen di Desember 2018.
"Parpol kedua yang juga mengalami peningkatakan adalah PBB mencapai 1,2 persen, yaitu dari 1,3 persen pada Oktober 2018 menjadi 2.5 persen di Desember 2018," katanya.
Arvan menjelaskan, parpol lain tren kenaikannya di bawah 1 persen, dan ada empat parpol yang justru mengalami penurunan elektabilitas yaitu Gerindra, PKB, Partai Nasdem, dan Perindo.
Survei tersebut menggunakan melibatkan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia yang telah memiliki hak pilih dengan teknik sampling "multistage random sampling.
Margin of error survei tersebut diperkirakan kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan pengumpulan data lapangan dilakukan pada pekan keempat bulan Desember 2018.
Baca juga: PBB tenang tanggapi hasil survei
Baca juga: Pencapresan Jokowi naikkan elektabilitas PDIP
Baca juga: Survei: kekuatan partai makin terfragmentasi
"Kami menanyakan kepada respon, jika Pemilu Legislatif dilakukan hari ini, partai politik mana yang dipilih, hasilnya sebanyak 31,2 persen memilih PDI Perjuangan," kata Direktur Riset LRP Arvan Maulana dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan alasan pemilih menentukan pilihannya terhadap PDIP karena partai tersebut dianggap berpihak kepada rakyat kecil atau sebesar 23,8 persen.
Arvan mengatakan Partai Gerindra menduduki urutan kedua dengan elektabilitas sebesar 17 persen, diikuti Partai Golkar di posisi ketiga dengan 7,2 persen.
"Gerindra dan Golkar dianggap memiliki visi, misi, dan program yang bagus atau sebesar 26,5 persen," ujarnya.
Di posisi keempat dan kelima menurut dia adalah Partai Demokrat dan PKB dengan elektabilitas masing-masing 5,3 persen.
Dia mengatakan Partai Demokrat dipilih karena pemilih suka dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan PKB dipilih karena dianggap mewakili kepentingan umat Islam.
Elektabilitas parpol lainnya adalah Partai Nasdem (3,3 persen), PKS (3 persen), PAN (2,9 persen), PPP (2,8 persen), PBB (2,5 persen), Hanura (1,9 persen), Partai Perindo (1,5 persen), PSI (1,2 persen), PKPI (0,8 persen), Partai Berkarya (0,5 persen), dan Partai Garuda (0,4 persen).
Selain itu menurut dia, survei LRP juga menemukan fenomena bahwa PDIP menjadi parpol yang mengalami kenaikan paling signifikan yaitu 2,7 persen dalam dua bulan terakhir yaitu dari 28,5 persen di Oktober 2018, menjadi 31,2 persen di Desember 2018.
"Parpol kedua yang juga mengalami peningkatakan adalah PBB mencapai 1,2 persen, yaitu dari 1,3 persen pada Oktober 2018 menjadi 2.5 persen di Desember 2018," katanya.
Arvan menjelaskan, parpol lain tren kenaikannya di bawah 1 persen, dan ada empat parpol yang justru mengalami penurunan elektabilitas yaitu Gerindra, PKB, Partai Nasdem, dan Perindo.
Survei tersebut menggunakan melibatkan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia yang telah memiliki hak pilih dengan teknik sampling "multistage random sampling.
Margin of error survei tersebut diperkirakan kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan pengumpulan data lapangan dilakukan pada pekan keempat bulan Desember 2018.
Baca juga: PBB tenang tanggapi hasil survei
Baca juga: Pencapresan Jokowi naikkan elektabilitas PDIP
Baca juga: Survei: kekuatan partai makin terfragmentasi
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019