Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menyatakan belum dapat memastikan perusakan atribut Partai Demokrat, di Pekanbaru, Riau, terkait dengan Pemilu 2019.
"Kami belum tahu, masih diperiksa polisi," kata Komisioner Bawaslu RI Mochammad Afifudin di Jakarta, Selasa.
Afif mengatakan perusakan atribut partai masuk dalam ranah pidana umum. Peristiwa di Pekanbaru itu saat ini sedang dalam penyelidikan kepolisian.
Dia juga mengatakan Bawaslu turut aktif menyikapi peristiwa itu bersama kepolisian. Berdasarkan informasi yang diterima Bawaslu, saat ini salah satu pelaku sedang menjalani pemeriksaan.
Sebelumnya, atribut Partai Demokrat dirusak di Pekanbaru, Riau, bertepatan dengan kunjungan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di daerah itu.
Menkopolhukam Wiranto, setelah mendapatkan informasi Kapolri, menyampaikan bahwa perusakan atribut Demokrat dilakukan oknum kader PDIP dan oknum kader Partai Demokrat.
Menurut Wiranto, motif perusakan adalah untuk mendapatkan pujian dari partai.
Namun, pengurus Demokrat menilai keterangan Wiranto terlalu menyepelekan persoalan. Demokrat pun segera menggelar rapat darurat di kediaman SBY untuk membahas peristiwa itu.
"Kami belum tahu, masih diperiksa polisi," kata Komisioner Bawaslu RI Mochammad Afifudin di Jakarta, Selasa.
Afif mengatakan perusakan atribut partai masuk dalam ranah pidana umum. Peristiwa di Pekanbaru itu saat ini sedang dalam penyelidikan kepolisian.
Dia juga mengatakan Bawaslu turut aktif menyikapi peristiwa itu bersama kepolisian. Berdasarkan informasi yang diterima Bawaslu, saat ini salah satu pelaku sedang menjalani pemeriksaan.
Sebelumnya, atribut Partai Demokrat dirusak di Pekanbaru, Riau, bertepatan dengan kunjungan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di daerah itu.
Menkopolhukam Wiranto, setelah mendapatkan informasi Kapolri, menyampaikan bahwa perusakan atribut Demokrat dilakukan oknum kader PDIP dan oknum kader Partai Demokrat.
Menurut Wiranto, motif perusakan adalah untuk mendapatkan pujian dari partai.
Namun, pengurus Demokrat menilai keterangan Wiranto terlalu menyepelekan persoalan. Demokrat pun segera menggelar rapat darurat di kediaman SBY untuk membahas peristiwa itu.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018