Kabupaten Nunukan berada di wilayah perbatasan dengan negara lain sehingga peluang potensi tersebut tetap adaNunukan (ANTARA News) - Bawaslu RI mengingatkan perlunya mewaspadai mobilisasi pemilih pada Pemilu 2019 di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
"Mengingat Kabupaten Nunukan berada di wilayah perbatasan dengan negara lain sehingga peluang potensi tersebut tetap ada," kata Staf Ahli Bawaslu RI Sulistyo di Nunukan, Sabtu.
Sekaitan dengan masalah ini, Bawaslu Nunukan memerlukan dukungan dari media dan pihak terkait lainnya untuk mengawasi dan mengawalnya agar dapat diminimalkan sedini mungkin.
Bukan hanya mobilisasi pemilih dari negara tetangga Malaysia tetapi antarpulau dan antarkabupaten/kota pun dapat terjadi yang dilakukan oleh calon atau partai politik.
Sebagaimana terungkap pada sesi tanya jawab adanya mobilisasi pemilih dari Sulawesi Selatan pada Pemilu 2014 yang dilakukan oleh partai politik atau calon anggota legislatif.
Karena itu, Sulistyo meminta kepada Bawaslu Nunukan untuk mengantisipasi potensi ini demi terciptanya pilpres dan pemilu legislatif yang Aman dan damai.
Potensi mobilisasi pemilih juga diakui Ketua Bawaslu Nunukan, Muh Yusran. Potensi itu dari negara tetangga khususnya di Pulau Sebatik yang berbatasan darat dengan Wallace Bay Bagusnya wilayah Malaysia.
Ia pun mengaku telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terutama KPU setempat terkait dengan data daftar pemilih pada TPS (tempat pemungutan suara) yang dinilai rawan disalahgunakan oleh pemilih "siluman" untuk kepentingan calon tertentu.
Menyinggung peluang mobilisasi pemilih dari luar pulau, dia mengatakan, masih mempelajari potensi itu. Soal kelemahan-kelemahan aturan soal pemilu yang dapat dimanfaatkan calon yang bertarung pada Pemilu 2019.
Pada hari H pencoblosan Pemilu 2019 yakni Rabu, 17 April 2019 ada kapal dari Sulawesi Selatan sehingga peluang mobilisasi seperti Pemilu 2014 tetap ada.
Baca juga: Polres Nunukan rangkul tokoh demi kamtibmas pemilu
Baca juga: Bawaslu imbau pers imbang dalam pemberitaan pemilu
Baca juga: Wapres: Bawaslu harus lebih pintar dari yang diawasi
Pewarta: Rusman
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018