Deli Serdang, Sumut (ANTARA News) - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengingatkan para kader, khususnya yang berlaga dalam Pemilu 2019 untuk tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan bergotong royong.
"Kalau kalian tetap main pribadi, main sendiri susah kalian dapat suara yang besar. Ingat suara kita semua adalah suara partai," ujar Djarot dalam rapat konsolidasi dengan kader PDI Perjuangan di Deli Serdang, Jumat, dalam rangkaian Safari Kebangsaan III.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama, misalnya dengan berbagi wilayah dalam menyentuh masyarakat.
Persaingan sebenarnya, kata dia, bukanlah sesama kader PDI Perjuangan, melainkan kader dari partai lain, khususnya yang tidak sekoalisi.
Kader pun diingatkan untuk merangkul pengurus anak cabang dan ranting yang tahu dengan baik kondisi masyarakatnya.
"Untuk ranting dan PAC, kalau caleg masuk harus diterima dengan tangan terbuka. Kadang ada yang sombong masuk dapil yang didatangi bukan PAC atau ranting," kata Djarot.
Selain itu, ia mengingatkan para kader untuk tidak melakukan tindakan curang dan nakal. Apabila ditemukan individu melakukan praktek tidak benar, partai akan mencoret dari daftar dan kursinya diberikan kepada caleg yang lebih baik.
"Pada 2014 terjadi, caleg DPR RI lalu partai digugat yang menang partai," kata caleg dapil Sumut itu.
Untuk Pemilu 2019, ia juga meminta kader menyiapkan setidaknya tiga saksi yang kuat untuk mengawasi lima surat suara sekaligus untuk mengamankan suara.
Baca juga: Safari Kebangsaan III kunjungi 12 daerah di Sumut
Baca juga: Djarot ingatkan kader garap milenial
Baca juga: Ahok disebut ke PDI Perjuangan kalau berpolitik lagi
"Kalau kalian tetap main pribadi, main sendiri susah kalian dapat suara yang besar. Ingat suara kita semua adalah suara partai," ujar Djarot dalam rapat konsolidasi dengan kader PDI Perjuangan di Deli Serdang, Jumat, dalam rangkaian Safari Kebangsaan III.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama, misalnya dengan berbagi wilayah dalam menyentuh masyarakat.
Persaingan sebenarnya, kata dia, bukanlah sesama kader PDI Perjuangan, melainkan kader dari partai lain, khususnya yang tidak sekoalisi.
Kader pun diingatkan untuk merangkul pengurus anak cabang dan ranting yang tahu dengan baik kondisi masyarakatnya.
"Untuk ranting dan PAC, kalau caleg masuk harus diterima dengan tangan terbuka. Kadang ada yang sombong masuk dapil yang didatangi bukan PAC atau ranting," kata Djarot.
Selain itu, ia mengingatkan para kader untuk tidak melakukan tindakan curang dan nakal. Apabila ditemukan individu melakukan praktek tidak benar, partai akan mencoret dari daftar dan kursinya diberikan kepada caleg yang lebih baik.
"Pada 2014 terjadi, caleg DPR RI lalu partai digugat yang menang partai," kata caleg dapil Sumut itu.
Untuk Pemilu 2019, ia juga meminta kader menyiapkan setidaknya tiga saksi yang kuat untuk mengawasi lima surat suara sekaligus untuk mengamankan suara.
Baca juga: Safari Kebangsaan III kunjungi 12 daerah di Sumut
Baca juga: Djarot ingatkan kader garap milenial
Baca juga: Ahok disebut ke PDI Perjuangan kalau berpolitik lagi
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018