Magelang, Jawa Tengah (ANTARA News) - Calon wakil presiden, Sandiaga Uno, miris dan gemas mendengar informasi Kebumen sebagai kabupaten paling miskin nomor dua di Jawa Tengah, padahal potensinya besar dalam sumber daya alam, pertanian, dan pariwisata.
Dalam keterangan pers yang diterima di Magelang, Kamis (13/12) malam, Sandi menyampaikan hal itu saat menggelar pertemuan dengan emak-emak (ibu-ibu) dan berbagai komunitas desa di Jalan Puring Nomor 03, Petanahan, Kabupaten Kebumen, Kamis (13/12).
Pada kesempatan itu, Sandi berdialog dengan perwakilan masyarakat desa berasal dari tiga kecamatan di daerah itu, dan masyarakat umum.
"Saya agak miris dengarnya. Kok, bisa daerah dengan potensi ekonomi menjadi daerah paling miskin nomor urut dua. Satu dari lima penduduk Kebumen masih miskin, banyak yang menganggur, lapangan kerja susah," katanya.
Pada 2019, kata dia, hal itu harus diperbaiki dengan mencari solusi agar Kebumen menjadi lebih baik dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam, pariwisata, dan pertanian.
Ia bersama calon presiden, Prabowo Subianto, akan menciptakan dan menyediakan lapangan kerja dan menstabilkan harga-harga barang kebutuhan pokok masyarakat.
"Kami akan membuat Gerakan Ekonomi Rakyat (Gerak) Kota/Kabupaten for One Center Enterpreneurship (OK OCE). Kami akan memberikan pelatihan hingga permodalan, lapangan kerja, dan penciptaan lapangan kerja," katanya.
Sebelum acara tersebut ditutup, tiba-tiba seorang anak muda menyeruak dari kerumunan ibu-ibu yang mengerubungi mantan pengusaha itu. Dia membawa amplop putih.
"Pak Sandi, saya ingin memberikan sumbangan. Jangan lihat dari jumlahnya. Ini ikhlas Pak, dari kantong pribadi saya, titip Indonesia Pak," kata anak muda bernama Muhammad Dhika Perkasa itu.
Sandi mengucapkan terima kasih atas sumbangan itu.
"Terima kasih Dhika. Ini kejutan. Saya akan memanfaatkan ini sebaik-baiknya. Insya Allah, amanat ini akan saya gunakan sebaik-baiknya," katanya.
Sandi akan berada di Jawa Tengah untuk menyerap aspirasi masyarakat hingga Minggu (16/12), antara lain, ke Kebumen, Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, dan Semarang.
Dalam keterangan pers yang diterima di Magelang, Kamis (13/12) malam, Sandi menyampaikan hal itu saat menggelar pertemuan dengan emak-emak (ibu-ibu) dan berbagai komunitas desa di Jalan Puring Nomor 03, Petanahan, Kabupaten Kebumen, Kamis (13/12).
Pada kesempatan itu, Sandi berdialog dengan perwakilan masyarakat desa berasal dari tiga kecamatan di daerah itu, dan masyarakat umum.
"Saya agak miris dengarnya. Kok, bisa daerah dengan potensi ekonomi menjadi daerah paling miskin nomor urut dua. Satu dari lima penduduk Kebumen masih miskin, banyak yang menganggur, lapangan kerja susah," katanya.
Pada 2019, kata dia, hal itu harus diperbaiki dengan mencari solusi agar Kebumen menjadi lebih baik dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam, pariwisata, dan pertanian.
Ia bersama calon presiden, Prabowo Subianto, akan menciptakan dan menyediakan lapangan kerja dan menstabilkan harga-harga barang kebutuhan pokok masyarakat.
"Kami akan membuat Gerakan Ekonomi Rakyat (Gerak) Kota/Kabupaten for One Center Enterpreneurship (OK OCE). Kami akan memberikan pelatihan hingga permodalan, lapangan kerja, dan penciptaan lapangan kerja," katanya.
Sebelum acara tersebut ditutup, tiba-tiba seorang anak muda menyeruak dari kerumunan ibu-ibu yang mengerubungi mantan pengusaha itu. Dia membawa amplop putih.
"Pak Sandi, saya ingin memberikan sumbangan. Jangan lihat dari jumlahnya. Ini ikhlas Pak, dari kantong pribadi saya, titip Indonesia Pak," kata anak muda bernama Muhammad Dhika Perkasa itu.
Sandi mengucapkan terima kasih atas sumbangan itu.
"Terima kasih Dhika. Ini kejutan. Saya akan memanfaatkan ini sebaik-baiknya. Insya Allah, amanat ini akan saya gunakan sebaik-baiknya," katanya.
Sandi akan berada di Jawa Tengah untuk menyerap aspirasi masyarakat hingga Minggu (16/12), antara lain, ke Kebumen, Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, dan Semarang.
Pewarta: Maximianus Hari Atmoko
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018