Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta masyarakat tetap menjaga situasi dengan tidak menyebarkan politik pecah-belah, dan ungkapan yang menyinggung isu sara.
"Yang penting satu saja, apapun yang terjadi yuk kita jaga agar tidak ada politik pecah belah, politik sara, saling benci. Tunjukan kehebatan dua calon presiden ini, bukan kejelekannya," kata Ganjar ditemui, di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Sementara itu, terkait rencana pemindahan markas perjuangan Sandiaga Uno ke Jawa Tengah, kader PDI Perjuangan itu menyampaikan dukungan masyarakat ke partainya tidak berubah.
Ganjar menjelaskan asumsi dukungan politis yang saat ini ada yakni mengacu ketika kemenangan pemilihan gubernur pada Juni 2018 dari PDI Perjuangan.
Kendati demikian tim kampanye daerah, menurut Ganjar, telah memiliki metode untuk mengantisipasi perubahan strategi dari rival politik.
"Gak boleh meremehkan siapapun. Apapun yang diikhtiarkan oleh pihak lawan adalah bagian dari 'warning' buat kita. Jadi kita gak boleh menyepelekan, gak boleh 'over confidence' dan semua harus kerja keras," jelas Ganjar.
Sebelumnya, Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Sudirman Said, Sabtu (8/12), mengungkapkan pemindahan markas perjuangan Prabowo-Sandiaga ke Jawa Tengah.
Menurut Ganjar, kader dan pendukung PDI Perjuangan di Jawa Tengah tetap solid dan memperjuangkan pemenangan calon presiden-wakil presiden, Jokowi-Ma'ruf Amin.
Rival politiknya kali ini adalah pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Yang penting satu saja, apapun yang terjadi yuk kita jaga agar tidak ada politik pecah belah, politik sara, saling benci. Tunjukan kehebatan dua calon presiden ini, bukan kejelekannya," kata Ganjar ditemui, di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Sementara itu, terkait rencana pemindahan markas perjuangan Sandiaga Uno ke Jawa Tengah, kader PDI Perjuangan itu menyampaikan dukungan masyarakat ke partainya tidak berubah.
Ganjar menjelaskan asumsi dukungan politis yang saat ini ada yakni mengacu ketika kemenangan pemilihan gubernur pada Juni 2018 dari PDI Perjuangan.
Kendati demikian tim kampanye daerah, menurut Ganjar, telah memiliki metode untuk mengantisipasi perubahan strategi dari rival politik.
"Gak boleh meremehkan siapapun. Apapun yang diikhtiarkan oleh pihak lawan adalah bagian dari 'warning' buat kita. Jadi kita gak boleh menyepelekan, gak boleh 'over confidence' dan semua harus kerja keras," jelas Ganjar.
Sebelumnya, Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Sudirman Said, Sabtu (8/12), mengungkapkan pemindahan markas perjuangan Prabowo-Sandiaga ke Jawa Tengah.
Menurut Ganjar, kader dan pendukung PDI Perjuangan di Jawa Tengah tetap solid dan memperjuangkan pemenangan calon presiden-wakil presiden, Jokowi-Ma'ruf Amin.
Rival politiknya kali ini adalah pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018