Demokrasi di Asia berkembang positif

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
FORUM DEMOKRASI BALI 2018 Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (ketujuh kanan) dan Presiden Nauru Baron Divavesi Waqa (keenam kiri) berfoto bersama menteri dan delegasi negara peserta forum seusai pembukaan Bali Domocracy Forum 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12/2018). Kegiatan selama dua hari tersebut dihadiri sekitar 470 peserta dari 92 negara untuk berdiskusi tentang demokrasi untuk kesejahteraan rakyat. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Demokrasi di kawasan kita berkembang positif dengan kemajuan yang melampaui kawasan lain di dunia

Nusa Dua (ANTARA News) - Indeks demokrasi di Asia menunjukkan perkembangan positif menurut laporan yang dirilis The Economist Intelligence Unit.

Berdasarkan laporan tersebut, indeks demokrasi di Asia meningkat dari 5,05 pada 2006 menjadi 5,42 pada 2016.Indeks ini didasarkan pada lima kategori yaitu pro ses pemilu dan pluralisme, kebebasan sipil, fungsi pemerintahan, partisipasi politik serta budaya politik.

Berbeda dengan Asia, situasi demokrasi secara global menunjukkan gambaran berbeda. Nilai-nilai demokrasi justru dihadapkan pada sejumlah tantangan.

"Demokrasi di kawasan kita berkembang positif dengan kemajuan yang melampaui kawasan lain di dunia," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pembukaan Bali Democracy Forum ke-11 di Nusa Dua, Bali, Kamis.

Keengganan mendengar suara publik, tekanan terhadap kebebasan pers, penyebaran hoaks dan berita palsu adalah tantangan yang harus dihadapi, bahkan oleh negara-negara yang dikenal sebagai "juara demokrasi".

Kemunduran demokrasi dalam tataran global, menurut Menlu Retno, disebabkan demokrasi dan manfaatnya belum cukup inklusif dirasakan berbagai lapisan masyarakat.

Lembaga-lembaga demokrasi telah gagal memberikan rasa aman dan kemakmuran bagi rakyat serta kurangnya perlindungan untuk pluralisme dan keberagaman, membuat kepercayaan publik terhadap demokrasi menurun.

"Dengan latar belakang ini, tugas kolektif kita adalah memastikan perkembangan demokrasi yang positif di Asia bisa ditumbuhkan di kawasan lain," kata Menlu.

Yang dibutuhkan dunia saat ini adalah demokrasi yang menyatukan, yang memberikan harapan dan memberdayakan.

Kontribusi Indonesia untuk memajukan demokrasi yang positif dapat dilihat melalui penyelenggaraan BDF. Forum tahunan tersebut memfasilitasi berbagai negara untuk secara terbuka saling berbagi pengalaman mengenai praktik-praktik demokrasi, tanpa mengacu pada praktik demokrasi mana yang paling tepat.

"Tidak ada negara demokrasi yang tidak rentan terhadap kemunduran, untuk itu keberlangsungan demokrasi harus terus dipertahankan melalui saling belajar dan membangun generasi yang kuat antar sesama negara yang demokratis," tutur Menlu Retno. 
Baca juga: Menteri luar negeri sebut demokrasi bawa kemakmuran
Baca juga: Indonesia selenggarakan Bali Democracy Forum Ke-11
Baca juga: Menlu katakan nilai-nilai demokrasi harus ditanamkan sejak dini

Pewarta:
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018
Anggota Bawaslu tegaskan netral dalam menilai Reuni Akbar 212 Sebelumnya

Anggota Bawaslu tegaskan netral dalam menilai Reuni Akbar 212

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS