Prabowo berikan buku Paradoks Indonesia untuk tuna netra

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Calon Presiden nomer urut 02, Prabowo Subianto memberikan buku berjudul Paradoks Indonesia versi braille untuk para penyandang disabilitas tunanetra saat menghadiri acara perayaan hari disabilitas internasional ke 26 tahun 2018 yang digelar oleh DPP Partai Gerindra, di Jakarta, Rabu (5/12/2018). (Prabowo-Sandi Media Center)
Jakarta (ANTARA News) - Calon Presiden nomer urut 02, Prabowo Subianto memberikan buku berjudul Paradoks Indonesia versi braille untuk para penyandang disabilitas tunanetra saat menghadiri acara perayaan hari disabilitas internasional ke 26 tahun 2018 yang digelar oleh DPP Partai Gerindra, di Jakarta, Rabu.

Prabowo menyampaikan rasa terimakasihnya lantaran bisa berkumpul bersama para penyandang disabilitas dalam peringatan hari disabilitas internasional itu. 

"Saya pribadi Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya atas undangan saudara-saudara pada pagi hari ini menghadiri acara ini bersama suadara-saudara sekalian dalam peringatan hari disabilitas internasional ke-26," kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya.

Mantan Danjen Kopassus ini mengatakan, sejauh ini Partai Gerindra telah berjuang untuk mewujudkan pemenuhan hak-hak kaum disabilitas dengan melahirkan Undang-Undang Nomer 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas di parlemen. 

"Seperti bagaimana saudara ketahui di lingkungan saya, partai politik yang saya pimpin saat ini merasa berjuang untuk seluruh rakyat indonesia, dan disitu kami menganggap komunitas disabilitas di Indonesia adalah warga negara yang ikut memiliki hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak," kata Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu. 

Menurut dia, tujuan dalam kehidupan bernegara adalah agar seluruh rakyat Indonesia dapat dilindungi dari berbagai aspek kehidupan sebagaimana yang dituangkan pembukaan Undang undang dasar negara republik Indonesia (UUD) 1945. 

"Tujuan utama kita bernegara adalah melindungi segenap tumpah darah di Indonesia, karena itu siapa yang ingin menjadi pemimpin di negara ini di setiap tingkat apakah pemimpin tingkat desa, tingkat kecamatan, provinsi atau tingkat nasional, setiap anak bangsa yang ingin menerima tugas dan amanah sebagai pemimpin wajib untuk berjuang melindungi segenap tumpah darah Indonesia," tuturnya. 

Furqon Hidayat dari Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia mengaku bersyukur telah mendapatkan buku berjudul Paradoks Indonesia Versi Braille dan diharapkan buku tersebut bisa bermanfaat bagi para penyandang disabilitas tuna netra. 

"Kami masyarakat tuna Netra Indonesia Terimakasih atas pemberian buku Paradoks Indonesia Versi Braille mudah-mudahan buku ini akan bermanfaat bagi teman-teman tunanetra," tuturnya. 

Furqona juga berdoa, agar pada Pemilu 2019 mendatang Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno bisa memenangkan pemilihan dan terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. 

"Kami terus berdoa dalam sholat setiap lima waktu, di setiap sholat malam, disetiap selepas membaca Alquran, terus berdoa agar bapak Prabowo Subianto menjadi presiden pada Pemilu 2019. Meskipun kami ini buta, tapi kami tau bapak Prabowo dimasa beliau menjadi tentara beliau sangat berjasa di daerah daerah konflik, karena itu mari kita sama-sama berdoa semoga beliau di izinkan oleh Allah swt untuk memimpin negeri ini. Mudah-mudahan Indonesia menjadi negara yang menghormati dan melindungi dan memenuhi hak hak disabilitas," jelasnya.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Hashim ingatkan komunitas disabilitas agar tidak golput Sebelumnya

Hashim ingatkan komunitas disabilitas agar tidak golput

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS