Sudah habis pak kata-kata. Kok kami petani seolah tidak diberdayakan, justru yang diberdayakan orang asingJakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden, Sandiaga Salahuddin Uno menilai, infrastruktur itu bukan cuma jalan tol dan jalan mulus atau gedung-gedung tinggi, tetapi juga irigasi dan sarana lainnya untuk menyerap tenaga kerja anak negeri.
"Petani juga butuh infrastruktur. Masyarakat desa juga butuh infrastruktur, bukan hanya untuk mobil dan masyarakat perkotaan saja. Petani itu juga harus dilindungi. Bangsa ini kaya, " kata Sandiaga dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Tanggapan itu disampaikan Sandiaga ketika melakukan dialog dengan perwakilan desa di Waduk Gondang, Gondang Lor, Kabupaten Lamongan.
Para peserta dialog yang kebanyakan petani itu, mengeluhkan infrastruktur pertanian yang menyengsarakan mereka, khususnya masalah irigasi.
Hal itu dikemukakan Isna Vayani, petani Padi di Gedungpring, Lamongan.
Menurutnya pemerintah harus memperhatikan soal pengairan yang menjadi faktor utama suburnya tanaman padi.
"Sawah-sawah kami kering pak, walau di musim hujan. Saya minta kalau bapak menjadi wapres 2019 pengairan irigasi di sini diperbaiki. Sulitnya kami mendapatkan air. Ini sudah kami sampaikan terus menerus. Namun ya itu, kok kayaknya kami tidak didengar,¿ terang Vani.
Sementara itu, peserta lainnya yakni Prapto yang merupakan perwakilan dari petani tembakau dan tebu.
Prapto mengeluhkan impor gula dan yang membuatnya kian pusing, adalah rencana impor tembakau dari Tiongkok.
"Sudah habis pak kata-kata. Kok kami petani seolah tidak diberdayakan, justru yang diberdayakan orang asing," kata Prapto.
Menanggapi hal itu, Sandiaga mengakui, inilah yang mendorongnya bersama Prabowo Subianto mencalonkan diri menjadi Capres dan Cawapres.
"Ibu Vayani dan Pak Prapto nggak usah khawatir. Jika amanat itu diberikan kepada kami, semua curhatan ini akan kami dengar dan kami cari solusinya," kata Sandiaga.
Sandiaga menegaskan, buat apa impor pertanian dari negara lain yang bisa dipenuhi dari tanah yang subur ini.
"Kami tidak akan mengkhianati pesan bapak bangsa di UUD 45 khusus pasal 33," katanya.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon yakni nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca juga: Sandiaga datangi kampung pembuatan peci di Gresik
Baca juga: Sandiaga mulai serap aspirasi ke Jawa Timur lagi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018