Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyebut seni qasidah berkembang semakin menarik, semakin indah, dan membangkitkan optimisme Islam serta perilaku positif dalam berbangsa.
"Melihat perkembangan qasidah kita, diingatkan bahwa sholawat dan khasanah Islam dapat berpadu dengan semangat zaman, dan menjadi semakin menarik dan semakin indah," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di acara Penutupan Bintang Vokalis Qasidah Gambus Tingkat Nasional ke-XXIII yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis malam.
Ia mengatakan, qasidah dalam perkembangannya kini dapat menjangkau lebih banyak orang dan melintasi batas negara dengan teknologi terbaru.
Melalui youtube misalnya, seni tersebut terdistribusi ke berbagai belahan dunia dan boleh jadi 10 tahun lagi ada cara baru yang lain.
Ia berkisah ketika pada dekade 1970-1980an berkembang grup musik Nasidaria kini bermunculan pula grup-grup seni gambus misalnya Sabyan Gambus yang dimotori generasi milenial yang fenomenal.
Bahkan lagu-lagu Sabyan yang diposting di kanal Youtube, dipantau langsung oleh Presiden telah ditonton lebih dari 174 juta viewers.
"Kita bersyukur bahwa Islam agama yang memiliki perhatian tinggi dalam kesenian. Dalam peradaban dan kebudayaan Islam yang besar, ilmu pengetahuan, sains,dan teknologi, dan seni semuanya bertumbuh sangat subur. Dalam peradaban Islam, seni-seni seperti qasidah dapat terus berkembang sampai saat ini dan terus memberikan semangat pada umat," katanya.
Hal itu kata dia, mengingatkan pada semua perihal akhlakul karimah.
"Melalui qasidah, rasa optimis bisa muncul. Dan bertumbuh di hati umat. Memang sebagai umat Muslim, kita jangan pernah pesimis, jangan pernah putus asa dan lebih istimewa lagi qasidah terus berkembang mengikuti perkembangan zaman," katanya.
Presiden menegaskan sangat menghargai dan mengapresiasi serta bangga melihat secara langsung bintang vokalis qasidah tingkat nasional.
"Saudara-saudara sedang mensyiarkan Islam. Saudara-saudara sedang menghadirkan rasa damai di hati umat yang mendengarkan, dan saudara-saudara sedang membangkitkan optimisme dan perilaku positif bangsa. Saudara-saudara terus membesarkan peradaban dan kebudayaan Islam," kata Presiden di hadapan ratusan peserta ajang tersebut.
Pada kesempatan yang sama Presiden menekankan pentingnya menjaga aset bangsa persatuan dan kerukunan di tengah perbedaan pilihan politik menjelang pesta demokrasi lima tahunan.
Ia pun mengklarifikasi mengenai sejumlah isu negatif yang berkembang di antaranya mengenai isu dirinya PKI hingga tuduhan antek asing yang semuanya ditepiskan dengan bukti dan kinerja.
Pada kesempatan itu Presiden menutup acara Festival Bintang Vokalis Qasidah Gambus Tingkat Nasional ke XXIII tahun 2018 yang merupakan ajang rutin tahunan yang digelar Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (DPP LASQI).
Festival itu tahun ini berlangsung pada 27 – 29 November di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Festival itu memperebutkan Piala Presiden RI dimana ratusan peserta dari 26 provinsi menunjukkan kebolehannya selama ajang berlangsung.
Keluar sebagai juara umum dalam festival tersebut dan memenangkan Piala Presiden RI yakni juara 1 Provinsi Sumut, juara 2 Provinsi Lampung, dan juara 3 Provinsi Banten.
"Melihat perkembangan qasidah kita, diingatkan bahwa sholawat dan khasanah Islam dapat berpadu dengan semangat zaman, dan menjadi semakin menarik dan semakin indah," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di acara Penutupan Bintang Vokalis Qasidah Gambus Tingkat Nasional ke-XXIII yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis malam.
Ia mengatakan, qasidah dalam perkembangannya kini dapat menjangkau lebih banyak orang dan melintasi batas negara dengan teknologi terbaru.
Melalui youtube misalnya, seni tersebut terdistribusi ke berbagai belahan dunia dan boleh jadi 10 tahun lagi ada cara baru yang lain.
Ia berkisah ketika pada dekade 1970-1980an berkembang grup musik Nasidaria kini bermunculan pula grup-grup seni gambus misalnya Sabyan Gambus yang dimotori generasi milenial yang fenomenal.
Bahkan lagu-lagu Sabyan yang diposting di kanal Youtube, dipantau langsung oleh Presiden telah ditonton lebih dari 174 juta viewers.
"Kita bersyukur bahwa Islam agama yang memiliki perhatian tinggi dalam kesenian. Dalam peradaban dan kebudayaan Islam yang besar, ilmu pengetahuan, sains,dan teknologi, dan seni semuanya bertumbuh sangat subur. Dalam peradaban Islam, seni-seni seperti qasidah dapat terus berkembang sampai saat ini dan terus memberikan semangat pada umat," katanya.
Hal itu kata dia, mengingatkan pada semua perihal akhlakul karimah.
"Melalui qasidah, rasa optimis bisa muncul. Dan bertumbuh di hati umat. Memang sebagai umat Muslim, kita jangan pernah pesimis, jangan pernah putus asa dan lebih istimewa lagi qasidah terus berkembang mengikuti perkembangan zaman," katanya.
Presiden menegaskan sangat menghargai dan mengapresiasi serta bangga melihat secara langsung bintang vokalis qasidah tingkat nasional.
"Saudara-saudara sedang mensyiarkan Islam. Saudara-saudara sedang menghadirkan rasa damai di hati umat yang mendengarkan, dan saudara-saudara sedang membangkitkan optimisme dan perilaku positif bangsa. Saudara-saudara terus membesarkan peradaban dan kebudayaan Islam," kata Presiden di hadapan ratusan peserta ajang tersebut.
Pada kesempatan yang sama Presiden menekankan pentingnya menjaga aset bangsa persatuan dan kerukunan di tengah perbedaan pilihan politik menjelang pesta demokrasi lima tahunan.
Ia pun mengklarifikasi mengenai sejumlah isu negatif yang berkembang di antaranya mengenai isu dirinya PKI hingga tuduhan antek asing yang semuanya ditepiskan dengan bukti dan kinerja.
Pada kesempatan itu Presiden menutup acara Festival Bintang Vokalis Qasidah Gambus Tingkat Nasional ke XXIII tahun 2018 yang merupakan ajang rutin tahunan yang digelar Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (DPP LASQI).
Festival itu tahun ini berlangsung pada 27 – 29 November di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Festival itu memperebutkan Piala Presiden RI dimana ratusan peserta dari 26 provinsi menunjukkan kebolehannya selama ajang berlangsung.
Keluar sebagai juara umum dalam festival tersebut dan memenangkan Piala Presiden RI yakni juara 1 Provinsi Sumut, juara 2 Provinsi Lampung, dan juara 3 Provinsi Banten.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018