Batam (ANTARA News) - Sebanyak 14.342 kotak suara dan 6.152 bilik suara untuk Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 tiba di Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis.
"Seluruh kebutuhan kotak suara dan bilik suara sudah sampai, dan hari ini kami pindahkan ke gudang," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Batam Syahrul Huda usai membuka segel truk pembawa logistik pemilu.
Jumlah kotak dan bilik suara, kata dia, disesuaikan dengan jumlah TPS, yang hingga saat ini ditetapkan sebanyak 2.923 tempat pemungutan suara.
Seluruh kotak dan bilik suara itu disimpan di gudang Persero Batam Sekupang, yang sebelumnya sempat menjadi Pelabuhan Pelni. KPU sengaja menyewa gudang yang berlokasi relatif dekat dengan Kantor KPU demi memudahkan kerja penyelenggara pemilu.
Logistik pemilu itu disimpan di ruangan seluas 1.800 meter persegi, hingga waktu penyelenggaraan pemilu tahun 2019.
"Seluruh bilik dan kotak suara dijamin dalam kondisi baik," kata dia.
Bilik dan kotak suara yang terbuat dari kertas kardus itu datang dalam kondisi belum terlipat. Ketua KPU mengatakan, proses pelipatan bilik dan kotak suara akan dilakukan sekitar 2-3 bulan menjelang Pemilu 2019.
Proses pelipatan akan langsung dilakukan oleh staf KPU, bersama PPK dan PPS dan tidak melibatkan pihak ketiga.
"Sama seperti pemilu sebelumnya, kami lipat sendiri," kata dia.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan KPU sudah menyurati aparat kepolisian untuk menyiapkan personel demi mengamankan gudang yang kini menjadi tempat penyimpanan logistik pemilu.
"Kami sudah surati kepolisian, minta ada pengamanan melekat. Kami tidak meminta berapa jumlahnya, polisi yang lebih paham dengan luas segini, maka perlu berapa personel," kata dia.
Di tempat yang sama, Ketua Badan Pengawas Pemilu Batam, Syailendra Reza meminta agar KPU memastikan gudang tempat penyimpanan aman, tidak bocor saat hujan, agar logistik pemilu tidak rusak.
"Untuk pengamanan kami serahkan ke kepolisian," kata dia.
Selanjutnya, Bawaslu meminta KPU membatasi orang yang diperbolehkan masuk ke dalam gudang dengan menyiapkan tanda pengenal khusus.
"Siapa yang masuk harus punya izin," kata dia.
Bawaslu dari Pengawas Kelurahan juga akan terus memantau keamanan gudang logistik itu.
Baca juga: Logistik Pemilu 2019 telah terdistribusi di Kaltim
Baca juga: Bawaslu Gunung Kidul monitoring logistik pemilu
Baca juga: Terpencil dan sulit dijangkau, KPU Serang beri perhatian khusus sejumlah TPS
Baca juga: KPU hemat Rp548 miliar dalam pengadaan logistik
"Seluruh kebutuhan kotak suara dan bilik suara sudah sampai, dan hari ini kami pindahkan ke gudang," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Batam Syahrul Huda usai membuka segel truk pembawa logistik pemilu.
Jumlah kotak dan bilik suara, kata dia, disesuaikan dengan jumlah TPS, yang hingga saat ini ditetapkan sebanyak 2.923 tempat pemungutan suara.
Seluruh kotak dan bilik suara itu disimpan di gudang Persero Batam Sekupang, yang sebelumnya sempat menjadi Pelabuhan Pelni. KPU sengaja menyewa gudang yang berlokasi relatif dekat dengan Kantor KPU demi memudahkan kerja penyelenggara pemilu.
Logistik pemilu itu disimpan di ruangan seluas 1.800 meter persegi, hingga waktu penyelenggaraan pemilu tahun 2019.
"Seluruh bilik dan kotak suara dijamin dalam kondisi baik," kata dia.
Bilik dan kotak suara yang terbuat dari kertas kardus itu datang dalam kondisi belum terlipat. Ketua KPU mengatakan, proses pelipatan bilik dan kotak suara akan dilakukan sekitar 2-3 bulan menjelang Pemilu 2019.
Proses pelipatan akan langsung dilakukan oleh staf KPU, bersama PPK dan PPS dan tidak melibatkan pihak ketiga.
"Sama seperti pemilu sebelumnya, kami lipat sendiri," kata dia.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan KPU sudah menyurati aparat kepolisian untuk menyiapkan personel demi mengamankan gudang yang kini menjadi tempat penyimpanan logistik pemilu.
"Kami sudah surati kepolisian, minta ada pengamanan melekat. Kami tidak meminta berapa jumlahnya, polisi yang lebih paham dengan luas segini, maka perlu berapa personel," kata dia.
Di tempat yang sama, Ketua Badan Pengawas Pemilu Batam, Syailendra Reza meminta agar KPU memastikan gudang tempat penyimpanan aman, tidak bocor saat hujan, agar logistik pemilu tidak rusak.
"Untuk pengamanan kami serahkan ke kepolisian," kata dia.
Selanjutnya, Bawaslu meminta KPU membatasi orang yang diperbolehkan masuk ke dalam gudang dengan menyiapkan tanda pengenal khusus.
"Siapa yang masuk harus punya izin," kata dia.
Bawaslu dari Pengawas Kelurahan juga akan terus memantau keamanan gudang logistik itu.
Baca juga: Logistik Pemilu 2019 telah terdistribusi di Kaltim
Baca juga: Bawaslu Gunung Kidul monitoring logistik pemilu
Baca juga: Terpencil dan sulit dijangkau, KPU Serang beri perhatian khusus sejumlah TPS
Baca juga: KPU hemat Rp548 miliar dalam pengadaan logistik
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018