Jakarta (ANTARA) - Calon anggota legislatif DPD RI Daerah Pemilihan Jawa Timur Agus Rahardjo mengatakan bahwa laporannya soal dugaan kecurangan pemilu telah diterima Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI.
"Sama pak ketua langsung. Ketua Bawaslu RI (Rahmat Bagja)," kata Agus di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Rabu.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengatakan bahwa Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja berkomitmen untuk menindaklanjuti laporan dugaan kecurangan tersebut.
"Pak Ketua Bawaslu RI tadi juga menyampaikan akan menindaklanjuti," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Agus juga membicarakan soal dugaan kecurangan Pemilu 2024 untuk pemilihan DPD RI Dapil Jatim dengan Bagja.
"Seperti yang saya sampaikan ke Anda semua, ada penyimpangan mengenai yang penyimpangannya itu bukan hanya administrasi dan prosedur, tetapi penyimpangannya itu sudah mengarah pada tindak pidana pemilu," katanya.
Baca juga: Agus Rahardjo laporkan dugaan kecurangan pemilu ke Bawaslu RI
Sementara itu, Agus menekankan bahwa dirinya tidak mengejar lolos ke Senayan (DPD RI), tetapi pelaporan dugaan kecurangan itu dilakukan agar ada perbaikan di wilayah Madura, Jatim.
"Sebetulnya dari awal saya bilang saya tidak mengejar saya harus jadi, tetapi alangkah baiknya kalau ini adalah kesempatan untuk memperbaiki di Madura," tuturnya.
Ia mengatakan akan melapor kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada Kamis (14/3).
Sebelumnya, Agus Rahardjo menyebut laporannya ke Bawaslu RI berbeda dibandingkan saat melapor ke Bawaslu Jatim.
"Ada bukti yang melebihi bukti yang kami bawa ke Jawa Timur," katanya.
Ia menjelaskan bukti tersebut, seperti form Model C1 dan form Model D Hasil, yang datanya berubah banyak.
"Misalkan, ya C1-nya itu 13 caleg itu dapat (suara) semua. Nanti di D-nya itu hanya tiga orang yang dapat," katanya.
Baca juga: Ormas Pandawa Nusantara adukan Agus Rahardjo ke Bareskrim
Agus lantas mengatakan bahwa dirinya telah mengambil sampel dugaan kecurangan Pemilu DPD RI Dapil Jatim dari tiga kabupaten di Pulau Madura, yakni Pamekasan, Sampang, dan Sumenep.
"Waktu itu pertama hanya tiga desa. Sekarang malah tiga kabupaten yang kemudian sampling itu menunjukkan perubahan yang drastis antara C1 menjadi D Hasil, ya, menguntungkan beberapa orang saja," ujarnya.
Berdasarkan form D Hasil rekapitulasi suara tingkat provinsi, caleg Ahmad Nawardi meraih 3,28 juta suara dan menjadi peraih suara terbanyak untuk DPD RI Dapil Jatim.
Posisi kedua ditempati AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dengan meraih 3,13 juta suara, disusul Lia Istifhama memperoleh 2,74 juta suara, dan Kondang Kusumaning Ayu dengan 2,54 juta suara. Sementara Agus Rahardjo menempati posisi kelima dengan meraih 1,84 juta suara.
Pada Pemilu 2024, untuk DPD RI Dapil Jatim akan meloloskan empat orang caleg dengan perolehan suara tertinggi.
Baca juga: Saksi La Nyalla ajukan keberatan hasil penghitungan suara ke KPU Jatim
Baca juga: 2 tokoh perempuan pendatang baru berpotensi lolos DPD wakili Jatim
Baca juga: Calon DPD RI Aceh kompak laporkan dugaan penggelembungan suara
"Sama pak ketua langsung. Ketua Bawaslu RI (Rahmat Bagja)," kata Agus di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Rabu.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengatakan bahwa Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja berkomitmen untuk menindaklanjuti laporan dugaan kecurangan tersebut.
"Pak Ketua Bawaslu RI tadi juga menyampaikan akan menindaklanjuti," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Agus juga membicarakan soal dugaan kecurangan Pemilu 2024 untuk pemilihan DPD RI Dapil Jatim dengan Bagja.
"Seperti yang saya sampaikan ke Anda semua, ada penyimpangan mengenai yang penyimpangannya itu bukan hanya administrasi dan prosedur, tetapi penyimpangannya itu sudah mengarah pada tindak pidana pemilu," katanya.
Baca juga: Agus Rahardjo laporkan dugaan kecurangan pemilu ke Bawaslu RI
Sementara itu, Agus menekankan bahwa dirinya tidak mengejar lolos ke Senayan (DPD RI), tetapi pelaporan dugaan kecurangan itu dilakukan agar ada perbaikan di wilayah Madura, Jatim.
"Sebetulnya dari awal saya bilang saya tidak mengejar saya harus jadi, tetapi alangkah baiknya kalau ini adalah kesempatan untuk memperbaiki di Madura," tuturnya.
Ia mengatakan akan melapor kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada Kamis (14/3).
Sebelumnya, Agus Rahardjo menyebut laporannya ke Bawaslu RI berbeda dibandingkan saat melapor ke Bawaslu Jatim.
"Ada bukti yang melebihi bukti yang kami bawa ke Jawa Timur," katanya.
Ia menjelaskan bukti tersebut, seperti form Model C1 dan form Model D Hasil, yang datanya berubah banyak.
"Misalkan, ya C1-nya itu 13 caleg itu dapat (suara) semua. Nanti di D-nya itu hanya tiga orang yang dapat," katanya.
Baca juga: Ormas Pandawa Nusantara adukan Agus Rahardjo ke Bareskrim
Agus lantas mengatakan bahwa dirinya telah mengambil sampel dugaan kecurangan Pemilu DPD RI Dapil Jatim dari tiga kabupaten di Pulau Madura, yakni Pamekasan, Sampang, dan Sumenep.
"Waktu itu pertama hanya tiga desa. Sekarang malah tiga kabupaten yang kemudian sampling itu menunjukkan perubahan yang drastis antara C1 menjadi D Hasil, ya, menguntungkan beberapa orang saja," ujarnya.
Berdasarkan form D Hasil rekapitulasi suara tingkat provinsi, caleg Ahmad Nawardi meraih 3,28 juta suara dan menjadi peraih suara terbanyak untuk DPD RI Dapil Jatim.
Posisi kedua ditempati AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dengan meraih 3,13 juta suara, disusul Lia Istifhama memperoleh 2,74 juta suara, dan Kondang Kusumaning Ayu dengan 2,54 juta suara. Sementara Agus Rahardjo menempati posisi kelima dengan meraih 1,84 juta suara.
Pada Pemilu 2024, untuk DPD RI Dapil Jatim akan meloloskan empat orang caleg dengan perolehan suara tertinggi.
Baca juga: Saksi La Nyalla ajukan keberatan hasil penghitungan suara ke KPU Jatim
Baca juga: 2 tokoh perempuan pendatang baru berpotensi lolos DPD wakili Jatim
Baca juga: Calon DPD RI Aceh kompak laporkan dugaan penggelembungan suara
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024