Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menyatakan, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat(Kamtibmas) di wilayah hukum Polda Papua usai pemungutan suara relatif aman.
'Secara keseluruhan memang situasi kamtibmas relatif aman dan kondusif walaupun ada beberapa kabupaten terutama di Provinsi Papua Pegunungan dan Papua Tengah terjadi gangguan keamanan akibat pertikaian antar pendukung," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri , di Jayapura, Rabu.
Gangguan keamanan itu, katanya, terjadi di wilayah yang menggunakan sistem noken karena sangat rentan dengan aksi perebutan surat suara.
Diakui, sistem noken yang berlaku di beberapa kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan dan Papua Tengah, menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan keamanan akibat surat suara diperebutkan antar pendukung.
"Saya berharap ke depan sistem noken tidak lagi digunakan sehingga masyarakat dapat memilih sendiri calonnya sehingga meminimalisasi terjadinya gangguan keamanan," harap Kapolda Irjen Pol Mathius.
Kapolda Papua meminta kepada calon anggota legislatif yang tidak lolos menerima hasilnya dengan lapang dada dan tidak membuat gerakan tambahan yang dapat mengganggu keamanan.
Saat ini perhitungan suara masih dilakukan di tingkat distrik yang akan berlanjut ke kabupaten dan provinsi.
Karena itu pihaknya berharap agar para calon anggota legislatif menerima hasilnys dengan lapang dada.
Bila tidak menerima silakan melalui mekanisme yang ada serta tidak mengajak atau menghasut para pendukung untuk melakukan aksi yang dapat mengganggu keamanan serta menimbulkan korban jiwa dan harta benda.
"Apalagi ada beberapa calon anggota legislatif yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan kelompok bersenjata namun pihaknya sangat berharap agar nantinya legowo untuk menerima hasil rekapitulasi suara yang saat ini masih berlangsung dan tidak mengganggu keamanan," harap Kapolda.
Wilayah hukum Polda Papua meliputi empat provinsi yaitu Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan.
Baca juga: Kapolda Papua: 92 TPS di Paniai gelar pemungutan suara susulan
Baca juga: Kapolda: Kamtibmas kondusif saat pemungutan suara di Tanah Papua
'Secara keseluruhan memang situasi kamtibmas relatif aman dan kondusif walaupun ada beberapa kabupaten terutama di Provinsi Papua Pegunungan dan Papua Tengah terjadi gangguan keamanan akibat pertikaian antar pendukung," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri , di Jayapura, Rabu.
Gangguan keamanan itu, katanya, terjadi di wilayah yang menggunakan sistem noken karena sangat rentan dengan aksi perebutan surat suara.
Diakui, sistem noken yang berlaku di beberapa kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan dan Papua Tengah, menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan keamanan akibat surat suara diperebutkan antar pendukung.
"Saya berharap ke depan sistem noken tidak lagi digunakan sehingga masyarakat dapat memilih sendiri calonnya sehingga meminimalisasi terjadinya gangguan keamanan," harap Kapolda Irjen Pol Mathius.
Kapolda Papua meminta kepada calon anggota legislatif yang tidak lolos menerima hasilnya dengan lapang dada dan tidak membuat gerakan tambahan yang dapat mengganggu keamanan.
Saat ini perhitungan suara masih dilakukan di tingkat distrik yang akan berlanjut ke kabupaten dan provinsi.
Karena itu pihaknya berharap agar para calon anggota legislatif menerima hasilnys dengan lapang dada.
Bila tidak menerima silakan melalui mekanisme yang ada serta tidak mengajak atau menghasut para pendukung untuk melakukan aksi yang dapat mengganggu keamanan serta menimbulkan korban jiwa dan harta benda.
"Apalagi ada beberapa calon anggota legislatif yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan kelompok bersenjata namun pihaknya sangat berharap agar nantinya legowo untuk menerima hasil rekapitulasi suara yang saat ini masih berlangsung dan tidak mengganggu keamanan," harap Kapolda.
Wilayah hukum Polda Papua meliputi empat provinsi yaitu Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan.
Baca juga: Kapolda Papua: 92 TPS di Paniai gelar pemungutan suara susulan
Baca juga: Kapolda: Kamtibmas kondusif saat pemungutan suara di Tanah Papua
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024