Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat sebanyak 15 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di wilayah setempat sakit saat bertugas, di mana dua di antaranya dirawat di rumah sakit.
"Dua menjalani perawatan untuk tindak lanjut saja. Secara umum, tidak ada yang dalam kondisi sakit berat," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Yogyakarta Waryono saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis.
Selain petugas KPPS, berdasarkan data hingga Kamis, pukul 07.00 WIB, Waryono juga mencatat tiga petugas Linmas dirujuk ke rumah sakit karena sakit saat bertugas pada hari pemungutan suara Pemilu 2024, Rabu (14/2).
Seluruh petugas yang sakit tersebut mendapat perawatan di tiga rumah sakit, yakni Rumah Sakit (RS) Ludira Husada, RS Pratama Kota Yogyakarta, dan RS Bethesda.
Baca juga: Polisi dalami kasus oknum linmas bacok ketua KPPS di Kota Palembang
Menurut Waryono, berdasarkan hasil diagnosa, kebanyakan petugas tersebut menderita sakit maag, lemas, mual, muntah, termasuk beberapa di antaranya memiliki riwayat penyakit jantung.
"Paling banyak karena gastritis atau maag, mual, muntah. Mungkin makan tidak teratur karena sibuk," tambahnya.
Waryono memastikan seluruh sajian konsumsi atau makanan bagi para petugas di TPS dalam kondisi baik, Meski demikian, jadwal makan yang tidak teratur bisa membuat mereka jatuh sakit.
"Kalau makanan kemarin sudah bagus, cuma kemarin mungkin ada yang tidak sempat makan, ditunda-tunda," katanya.
Selain dirawat di rumah sakit, Waryono mencatat total sebanyak 33 orang petugas sakit ringan sehingga cukup mendapatkan penanganan di TPS.
Puluhan petugas tersebut merupakan anggota KPPS, Linmas, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS), serta masyarakat umum atau pemilih.
Baca juga: Petugas KPPS meninggal di Jakarta Pusat setelah mengalami kecelakaan
Waryono memastikan Dinkes Kota Yogyakarta terus memantau kondisi kesehatan para petugas pemilu hingga 19 Februari 2024 atau sampai proses penghitungan suara rampung.
Selain menyiagakan Posko Pengamanan Kesehatan Pemilu 2024 di 14 kecamatan, pihaknya juga telah menyiapkan 10 rumah sakit sebagai rujukan penanganan petugas yang sakit.
"Sebelum masa pencoblosan, sudah kami siagakan semua termasuk kami sediakan multivitamin dan madu," jelasnya.
Baca juga: Seorang KPPS di Kendal meninggal saat penghitungan suara Pemilu 2024
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Ketua KPU Kota Yogyakarta Noor Harsya Aryosamodro membenarkan ada anggota KPPS yang sakit.
Namun, berdasarkan laporan yang dia terima, hanya seorang petugas menjalani perawatan di RS dan saat ini sudah dalam masa pemulihan di rumah.
"Kami baru dapat satu orang anggota KPPS yang menginap di RS, karena diduga asam lambung naik," kata Harsya.
Dia memastikan seluruh hak-hak anggota KPPS di Kota Yogyakarta telah diberikan sebelum hari pemungutan suara Pemilu 2024.
"Untuk yang lainnya, kami masih konsultasi dengan pimpinan sekretariat KPU Provinsi DIY," ujar Harsya.
Baca juga: Ketua KPPS 70 Rawabadak Utara meninggal dunia saat bertugas
"Dua menjalani perawatan untuk tindak lanjut saja. Secara umum, tidak ada yang dalam kondisi sakit berat," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Yogyakarta Waryono saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis.
Selain petugas KPPS, berdasarkan data hingga Kamis, pukul 07.00 WIB, Waryono juga mencatat tiga petugas Linmas dirujuk ke rumah sakit karena sakit saat bertugas pada hari pemungutan suara Pemilu 2024, Rabu (14/2).
Seluruh petugas yang sakit tersebut mendapat perawatan di tiga rumah sakit, yakni Rumah Sakit (RS) Ludira Husada, RS Pratama Kota Yogyakarta, dan RS Bethesda.
Baca juga: Polisi dalami kasus oknum linmas bacok ketua KPPS di Kota Palembang
Menurut Waryono, berdasarkan hasil diagnosa, kebanyakan petugas tersebut menderita sakit maag, lemas, mual, muntah, termasuk beberapa di antaranya memiliki riwayat penyakit jantung.
"Paling banyak karena gastritis atau maag, mual, muntah. Mungkin makan tidak teratur karena sibuk," tambahnya.
Waryono memastikan seluruh sajian konsumsi atau makanan bagi para petugas di TPS dalam kondisi baik, Meski demikian, jadwal makan yang tidak teratur bisa membuat mereka jatuh sakit.
"Kalau makanan kemarin sudah bagus, cuma kemarin mungkin ada yang tidak sempat makan, ditunda-tunda," katanya.
Selain dirawat di rumah sakit, Waryono mencatat total sebanyak 33 orang petugas sakit ringan sehingga cukup mendapatkan penanganan di TPS.
Puluhan petugas tersebut merupakan anggota KPPS, Linmas, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS), serta masyarakat umum atau pemilih.
Baca juga: Petugas KPPS meninggal di Jakarta Pusat setelah mengalami kecelakaan
Waryono memastikan Dinkes Kota Yogyakarta terus memantau kondisi kesehatan para petugas pemilu hingga 19 Februari 2024 atau sampai proses penghitungan suara rampung.
Selain menyiagakan Posko Pengamanan Kesehatan Pemilu 2024 di 14 kecamatan, pihaknya juga telah menyiapkan 10 rumah sakit sebagai rujukan penanganan petugas yang sakit.
"Sebelum masa pencoblosan, sudah kami siagakan semua termasuk kami sediakan multivitamin dan madu," jelasnya.
Baca juga: Seorang KPPS di Kendal meninggal saat penghitungan suara Pemilu 2024
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Ketua KPU Kota Yogyakarta Noor Harsya Aryosamodro membenarkan ada anggota KPPS yang sakit.
Namun, berdasarkan laporan yang dia terima, hanya seorang petugas menjalani perawatan di RS dan saat ini sudah dalam masa pemulihan di rumah.
"Kami baru dapat satu orang anggota KPPS yang menginap di RS, karena diduga asam lambung naik," kata Harsya.
Dia memastikan seluruh hak-hak anggota KPPS di Kota Yogyakarta telah diberikan sebelum hari pemungutan suara Pemilu 2024.
"Untuk yang lainnya, kami masih konsultasi dengan pimpinan sekretariat KPU Provinsi DIY," ujar Harsya.
Baca juga: Ketua KPPS 70 Rawabadak Utara meninggal dunia saat bertugas
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024