Surabaya (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf menyebut mekanisme Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini telah diatur sedemikian rupa agar tidak ada kecurangan.
Gus Ipul sapaannya saat menyalurkan hak suara di TPS 10 The Gayungsari, Kecamatan Gayungsari, Surabaya, Rabu menyampaikan terkait dugaan kecurangan tersebut harus ditanggapi dengan bijak karena siapapun bisa melakukan kecurangan, tidak hanya satu pihak.
"Tetapi kita tahu mekanisme pemilihan sudah diatur sedemikian rupa sehingga orang itu agak sedikit repot juga kalau mau berbuat kecurangan. Karena sejak dari awal sudah dirancang untuk menghalau kecurangan," katanya.
Dia mencontohkan jika dulu yang menentukan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) adalah dari kelurahan tapi sekarang yang menentukan adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU)
"Sekarang KPU semua yang menentukan. KPU yang merekrut. Jadi pemerintah daerah tambah sulit untuk mengintervensi. Belum lagi pengawasan yang ada di sekitar TPS baik yang resmi maupun pengawas independen. Contoh di TPS ini bagaimana bisa curang karena semua orang bisa melihat," katanya.
Wali Kota Pasuruan tersebut berharap hasil pada Pemilu 2024 kali ini bisa diterima semua pihak.
"Kalau ditanya mau satu putaran atau dua putaran kalau bisa satu putaran. Saya berharap di bulan puasa Pilpres sudah selesai. Itu harapan. Bukan hanya hemat uang negara. Kalau toh dua putaran ya harus kita terima," kata Gus Ipul, sapaannya
"Kalau ditanya harapan ya satu putaran ini tuntas sehingga kita bisa bergandengan tangan lagi untuk memajukan Indonesia," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gus Ipul menanggapi calon presiden nomor urut 1 yang melakukan sowan ke Rais Aam PBNU KH. Miftahul Achyar.
"Saya tidak mengikuti, saya juga dapat kabar dari pihak lain. Ini bagian dari memanfaatkan minggu tenang. Seperti yang sudah diberitakan. Tidak ada wejangan khusus, hanya sowan meminta doa restu ya didoakan," ujarnya.
Baca juga: Gus Ipul harap pencoblosan berjalan lancar
Baca juga: Gus Ipul: Isu kecurangan selalu muncul dalam setiap pemilihan pemimpin
Baca juga: Gus Ipul sebut pilpres sekali putaran bisa hemat anggaran
Gus Ipul sapaannya saat menyalurkan hak suara di TPS 10 The Gayungsari, Kecamatan Gayungsari, Surabaya, Rabu menyampaikan terkait dugaan kecurangan tersebut harus ditanggapi dengan bijak karena siapapun bisa melakukan kecurangan, tidak hanya satu pihak.
"Tetapi kita tahu mekanisme pemilihan sudah diatur sedemikian rupa sehingga orang itu agak sedikit repot juga kalau mau berbuat kecurangan. Karena sejak dari awal sudah dirancang untuk menghalau kecurangan," katanya.
Dia mencontohkan jika dulu yang menentukan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) adalah dari kelurahan tapi sekarang yang menentukan adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU)
"Sekarang KPU semua yang menentukan. KPU yang merekrut. Jadi pemerintah daerah tambah sulit untuk mengintervensi. Belum lagi pengawasan yang ada di sekitar TPS baik yang resmi maupun pengawas independen. Contoh di TPS ini bagaimana bisa curang karena semua orang bisa melihat," katanya.
Wali Kota Pasuruan tersebut berharap hasil pada Pemilu 2024 kali ini bisa diterima semua pihak.
"Kalau ditanya mau satu putaran atau dua putaran kalau bisa satu putaran. Saya berharap di bulan puasa Pilpres sudah selesai. Itu harapan. Bukan hanya hemat uang negara. Kalau toh dua putaran ya harus kita terima," kata Gus Ipul, sapaannya
"Kalau ditanya harapan ya satu putaran ini tuntas sehingga kita bisa bergandengan tangan lagi untuk memajukan Indonesia," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gus Ipul menanggapi calon presiden nomor urut 1 yang melakukan sowan ke Rais Aam PBNU KH. Miftahul Achyar.
"Saya tidak mengikuti, saya juga dapat kabar dari pihak lain. Ini bagian dari memanfaatkan minggu tenang. Seperti yang sudah diberitakan. Tidak ada wejangan khusus, hanya sowan meminta doa restu ya didoakan," ujarnya.
Baca juga: Gus Ipul harap pencoblosan berjalan lancar
Baca juga: Gus Ipul: Isu kecurangan selalu muncul dalam setiap pemilihan pemimpin
Baca juga: Gus Ipul sebut pilpres sekali putaran bisa hemat anggaran
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024