Antusiasme tersebut terlihat lewat banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh warga binaan demi memastikan keabsahan cara mereka mencoblos surat suaraJakarta (ANTARA) -
Ratusan orang pemilih berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sekaligus warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 antusias untuk bersiap menunaikan hak pilih masing-masing dalam Pemilu 2024 pada 14 Februari besok.
Antusiasme tersebut terlihat lewat banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh warga binaan demi memastikan keabsahan cara mereka mencoblos surat suara pada saat sosialisasi terakhir yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta, Selasa.
Misalnya saja, salah seorang warga binaan bertanya kepada salah seorang anggota panitia pemungutan suara (PPS) apakah ia dapat mencoblos dua gambar dalam satu kotak yang sama. Sementara warga binaan yang lain bertanya garis batas untuk area coblos setiap paslon
Kepala Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 Yanti Affianti bahkan mengatakan tidak sedikit dari 582 warga binaan yang bertanya langsung kepada petugas panti terkait haknya untuk memberikan suara pada pemilu kali ini.
Baca juga: Pemilih ODGJ ikuti sosialisasi terakhir jelang pencoblosan Pemilu 2024
Baca juga: Dinsos DIY siapkan pendamping khusus ODGJ gunakan hak pilih
Baca juga: Pemilih ODGJ ikuti sosialisasi terakhir jelang pencoblosan Pemilu 2024
Baca juga: Dinsos DIY siapkan pendamping khusus ODGJ gunakan hak pilih
“Karena mereka semua dalam kondisi kesehatan yang sudah pulih, stabil dengan obat, beberapa dari mereka justru meminta langsung kepada saya kalau mereka mau nyoblos. Mereka tahu bakal ada hajat nasional,” kata Yanti Affianti di Jakarta pada Selasa.
Ia menerangkan pihaknya memang tidak mengizinkan adanya aktivitas kampanye tiap paslon di lingkungan panti, namun begitu warga binaan tetap mendapatkan edukasi politik seputar kepemiluan dari televisi, sosialisasi petugas KPU, serta komunikasi dengan pihak luar sewaktu beraktivitas di luar lingkungan panti.
Ia menerangkan pihaknya memang tidak mengizinkan adanya aktivitas kampanye tiap paslon di lingkungan panti, namun begitu warga binaan tetap mendapatkan edukasi politik seputar kepemiluan dari televisi, sosialisasi petugas KPU, serta komunikasi dengan pihak luar sewaktu beraktivitas di luar lingkungan panti.
“Demi menjaga netralitas, memang tidak ada kampanye di sini, tetapi ya mereka tetap dapat informasi seputar pemilu karena beberapa dari mereka ada yang rawat jalan sehingga ketemu sama masyarakat luar, ngobrol sambil nunggu terus nanti diceritakan lagi ke teman-temannya,” ujarnya.
Terkait dengan aktivitas pencoblosan esok hari, Yanti menjelaskan akan ada tiga TPS di lingkungan panti yang nantinya digunakan oleh warga binaan, petugas panti, serta masyarakat sekitar.
Adapun jumlah warga binaan yang dinyatakan layak untuk memilih sebanyak 245 orang dengan 37 petugas panti yang nantinya ditugaskan sebagai pendamping.
Baca juga: Kemensos siap asistensi ODGJ di sentra beri hak suara pada Pemilu 2024
Baca juga: KPU: Tidak ada ODGJ di Kota Bengkulu terdata ikut Pemilu 2024
Baca juga: Kemensos siap asistensi ODGJ di sentra beri hak suara pada Pemilu 2024
Baca juga: KPU: Tidak ada ODGJ di Kota Bengkulu terdata ikut Pemilu 2024
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024