Jakarta (ANTARA) - Dokter sekaligus Dosen Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler Universitas Airlangga Surabaya, Andrianto, memaparkan tips pertolongan pertama jika ada masyarakat yang mendapati petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang pingsan saat bertugas pada Pemilu 2024.
“Ketika ada anggota (KPPS) yang pingsan, periksa terlebih dahulu nafas dan denyut nadinya. Jika keduanya terdeteksi, pasien hanya perlu berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala selama 10 hingga 15 menit,” ujar Andrianto dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Ia menegaskan, pasien dengan kondisi seperti itu harus beristirahat dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut di fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan dengan segera.
Kondisi gawat darurat tersebut akan berbeda penanganannya ketika pasien ditemukan berhenti bernafas dan nadi tidak terdeteksi, karena bisa terindikasi mengalami henti jantung.
Menurut dia, angka harapan hidup dari henti jantung sangat rendah, maka upaya penanganan harus dilaksanakan dengan segera tidak lebih dari 20 menit.
“Ketika upaya penyelamatan henti jantung bisa dilakukan dalam 20 menit, satu dari lima pasien bisa selamat. Kalau berhubungan dengan kegawatdaruratan jantung, pembuluh darah, dan saraf, sangat berhubungan dengan kecepatan dan ketepatan penanganan,” paparnya.
Ia menjelaskan, sebagian besar penyakit bawaan, utamanya kardiovaskular (menyerang jantung dan pembuluh darah), bersifat asymptomatic atau tanpa gejala.
Baca juga: Dokter sarankan petugas KPPS atur jam istirahat hingga asupan gizi
Baca juga: KPU NTT bekali KPPS dengan vitamin dan suplemen agar kondisi fit
“Penyakit-penyakit kardiovaskular sendiri banyak asymptomatic atau tanpa gejala, itulah yang harus menjadi kewaspadaan,” ujar dia.
Dirinya juga menyarankan petugas KPPS yang bertugas pada Pemilu 2024 untuk mengatur jam istirahat hingga asupan gizi.
“Harus mengatur beban agar tidak berlebihan. Pengaturan jam istirahat harus sedemikian rupa sehingga tubuh ada fase untuk recovery (pemulihan). Kedua, kecukupan gizi juga menjadi penunjang,” tuturnya.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan juga telah menyampaikan tips 4C untuk petugas KPPS agar tetap sehat selama bertugas dalam Pemilu 2024.
Pertama, yakni cukup tidur, minimal enam hingga delapan jam per hari. Kedua, cukup olahraga, bisa dilakukan dengan senam bersama petugas pemilu.
Ketiga, cukup makan, membatasi makan makanan ringan yang tidak mengandung gizi, mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung cukup protein, sayur, buah, dan karbohidrat.
Terakhir, yakni cukup minum, dengan meningkatkan konsumsi air mineral dan membatasi minum kopi, minuman manis, atau minuman berenergi.
Baca juga: Pemkab Purwakarta siagakan ratusan tenaga kesehatan pada pemilu
Baca juga: Komnas HAM rekomendasikan langkah demi cegah kematian petugas KPPS
“Ketika ada anggota (KPPS) yang pingsan, periksa terlebih dahulu nafas dan denyut nadinya. Jika keduanya terdeteksi, pasien hanya perlu berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala selama 10 hingga 15 menit,” ujar Andrianto dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Ia menegaskan, pasien dengan kondisi seperti itu harus beristirahat dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut di fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan dengan segera.
Kondisi gawat darurat tersebut akan berbeda penanganannya ketika pasien ditemukan berhenti bernafas dan nadi tidak terdeteksi, karena bisa terindikasi mengalami henti jantung.
Menurut dia, angka harapan hidup dari henti jantung sangat rendah, maka upaya penanganan harus dilaksanakan dengan segera tidak lebih dari 20 menit.
“Ketika upaya penyelamatan henti jantung bisa dilakukan dalam 20 menit, satu dari lima pasien bisa selamat. Kalau berhubungan dengan kegawatdaruratan jantung, pembuluh darah, dan saraf, sangat berhubungan dengan kecepatan dan ketepatan penanganan,” paparnya.
Ia menjelaskan, sebagian besar penyakit bawaan, utamanya kardiovaskular (menyerang jantung dan pembuluh darah), bersifat asymptomatic atau tanpa gejala.
Baca juga: Dokter sarankan petugas KPPS atur jam istirahat hingga asupan gizi
Baca juga: KPU NTT bekali KPPS dengan vitamin dan suplemen agar kondisi fit
“Penyakit-penyakit kardiovaskular sendiri banyak asymptomatic atau tanpa gejala, itulah yang harus menjadi kewaspadaan,” ujar dia.
Dirinya juga menyarankan petugas KPPS yang bertugas pada Pemilu 2024 untuk mengatur jam istirahat hingga asupan gizi.
“Harus mengatur beban agar tidak berlebihan. Pengaturan jam istirahat harus sedemikian rupa sehingga tubuh ada fase untuk recovery (pemulihan). Kedua, kecukupan gizi juga menjadi penunjang,” tuturnya.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan juga telah menyampaikan tips 4C untuk petugas KPPS agar tetap sehat selama bertugas dalam Pemilu 2024.
Pertama, yakni cukup tidur, minimal enam hingga delapan jam per hari. Kedua, cukup olahraga, bisa dilakukan dengan senam bersama petugas pemilu.
Ketiga, cukup makan, membatasi makan makanan ringan yang tidak mengandung gizi, mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung cukup protein, sayur, buah, dan karbohidrat.
Terakhir, yakni cukup minum, dengan meningkatkan konsumsi air mineral dan membatasi minum kopi, minuman manis, atau minuman berenergi.
Baca juga: Pemkab Purwakarta siagakan ratusan tenaga kesehatan pada pemilu
Baca juga: Komnas HAM rekomendasikan langkah demi cegah kematian petugas KPPS
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024