Pesisir Barat (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, mendistribusikan logistik Pemilu 2024 ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) di kabupaten setempat memakai 18 ojek dan delapan gerobak sapi untuk menyukseskan pemilu aman dan damai.
Kabupaten Pesisir Barat tersebut terdapat empat desa yang masih terisolasi yakni Desa Way Haru, Bandar Dalam, Way Tiyas dan Siring Gading, yang berada di wilayah Kecamatan Bengkunat.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Batat, Jhon Edward, saat diwawancarai di Desa Way Haru, Senin, mengatakan dalam pendistribusian logistik ke daerah terisolir ini membutuhkan konsentrasi yang cukup kuat untuk menyukseskan Pemilu damai di daerah 3T.
"Pertama, konsentrasi pemkab yang bersama-sama dengan Polres dan Kodim setempat dalam rangka menyampaikan logistik ini kepada masyarakat yang mempunyai hak pilih di daerah ini," kata Plt Sekda.
Ia juga menjelaskan pihaknya menggunakan gerobak sapi dan ojek motor yang sudah dimodifikasi untuk membawa kotak suara dan logistik agar bisa sampai 17 TPS di empat desa tersebut.
"Hari ini kita menggunakan gerobak sebanyak delapan gerobak dan ojek motor sebanyak 18 karena harapan kita logistik ini sampai dengan selamat di TPS," katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk menyalurkan hak suara mereka, karena satu suara menentukan kemajuan bangsa ini.
"Untuk masyarakat khususnya yang sudah terdaftar untuk memilih, kami mengimbau kepada mereka untuk menyampaikan aspirasi dan tidak golput," ujarnya.
Ia menjelaskan, dari empat desa yang terisolisasi di Kecamatan Bengkunat itu terdapat 17 TPS dengan jumlah mata pilih kurang lebih 6.000 pemilih.
Meski ada kendala, khususnya di Pesisir Barat yang sulit dijangkau transportasi, pihaknya memastikan distribusi logistik bisa diselesaikan tepat waktu sebelum pencoblosan pada tanggal 14 Februari 2024.
Pada Pemilu 2024, masyarakat akan memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden, anggota DPD, DPR RI serta DPR provinsi dan anggota DPRD kabupaten/kota.
Untuk diketahui, Kabupaten Pesisir Barat tersebut terdapat empat desa yang masih terisolir yakni Desa Way Haru, Bandar Dalam, Way Tiyas dan Siring Gading, yang berada di wilayah Kecamatan Bengkunat.
Wilayah pedalaman dengan kondisi geografis bergunung-gunung dan hutan dan laut di wilayah Kabupaten Pesisir Barat, khususnya di empat desa yang terisolir itu sering kali menjadi kendala dalam pendistribusian logistik pemilu.
Untuk menyiasati kondisi itu, semua hal harus dilakukan. Belum lagi faktor cuaca yang terkadang kurang mendukung dalam proses distribusi.
Naik gunung turun gunung, lewati lembah, hutan, jalan berlumpur dan menyeberangi sungai hingga lautan harus ditempuh untuk mendistribusikan logistik pemilu hingga sampai ke tempat pemungutan suara (TPS). Itu semua didekasikan demi melayani masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
Untuk menempuh perjalanan menuju ke empat desa tersebut membutuhkan perjuangan dan semangat yang kuat dikarenakan akses jalan menuju tempat tersebut sangatlah ekstrim.
Para petugas pendistribusian logistik pemilu harus melewati jalan dengan lumpur yang sangat tebal dan licin, sehingga pengiriman logistik tidak bisa menggunakan kendaraan roda empat.
Tidak hanya jalan dengan lumpur yang licin saja, para petugas harus melewati bibir pantai dengan ombak yang cukup besar sehingga terkadang para petugas harus menunggu ombak mereda.
Sehingga apabila cuaca sedang tidak mendukung para petugas harus menunggu terlebih dahulu sebab, apabila memaksakan untuk melewati itu ombak besar tak segan-segan menghantam dan menyeret para petugas.
Pendistribusian logistik ke daerah itu menggunakan kendaraan tradisional seperti gerobak sapi dan sepeda motor yang sudah dimodifikasi dengan menggunakan rantai yang dililitkan pada ban kendaraan mereka.
Kabupaten Pesisir Barat tersebut terdapat empat desa yang masih terisolasi yakni Desa Way Haru, Bandar Dalam, Way Tiyas dan Siring Gading, yang berada di wilayah Kecamatan Bengkunat.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Batat, Jhon Edward, saat diwawancarai di Desa Way Haru, Senin, mengatakan dalam pendistribusian logistik ke daerah terisolir ini membutuhkan konsentrasi yang cukup kuat untuk menyukseskan Pemilu damai di daerah 3T.
"Pertama, konsentrasi pemkab yang bersama-sama dengan Polres dan Kodim setempat dalam rangka menyampaikan logistik ini kepada masyarakat yang mempunyai hak pilih di daerah ini," kata Plt Sekda.
Ia juga menjelaskan pihaknya menggunakan gerobak sapi dan ojek motor yang sudah dimodifikasi untuk membawa kotak suara dan logistik agar bisa sampai 17 TPS di empat desa tersebut.
"Hari ini kita menggunakan gerobak sebanyak delapan gerobak dan ojek motor sebanyak 18 karena harapan kita logistik ini sampai dengan selamat di TPS," katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk menyalurkan hak suara mereka, karena satu suara menentukan kemajuan bangsa ini.
"Untuk masyarakat khususnya yang sudah terdaftar untuk memilih, kami mengimbau kepada mereka untuk menyampaikan aspirasi dan tidak golput," ujarnya.
Ia menjelaskan, dari empat desa yang terisolisasi di Kecamatan Bengkunat itu terdapat 17 TPS dengan jumlah mata pilih kurang lebih 6.000 pemilih.
Meski ada kendala, khususnya di Pesisir Barat yang sulit dijangkau transportasi, pihaknya memastikan distribusi logistik bisa diselesaikan tepat waktu sebelum pencoblosan pada tanggal 14 Februari 2024.
Pada Pemilu 2024, masyarakat akan memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden, anggota DPD, DPR RI serta DPR provinsi dan anggota DPRD kabupaten/kota.
Untuk diketahui, Kabupaten Pesisir Barat tersebut terdapat empat desa yang masih terisolir yakni Desa Way Haru, Bandar Dalam, Way Tiyas dan Siring Gading, yang berada di wilayah Kecamatan Bengkunat.
Wilayah pedalaman dengan kondisi geografis bergunung-gunung dan hutan dan laut di wilayah Kabupaten Pesisir Barat, khususnya di empat desa yang terisolir itu sering kali menjadi kendala dalam pendistribusian logistik pemilu.
Untuk menyiasati kondisi itu, semua hal harus dilakukan. Belum lagi faktor cuaca yang terkadang kurang mendukung dalam proses distribusi.
Naik gunung turun gunung, lewati lembah, hutan, jalan berlumpur dan menyeberangi sungai hingga lautan harus ditempuh untuk mendistribusikan logistik pemilu hingga sampai ke tempat pemungutan suara (TPS). Itu semua didekasikan demi melayani masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
Untuk menempuh perjalanan menuju ke empat desa tersebut membutuhkan perjuangan dan semangat yang kuat dikarenakan akses jalan menuju tempat tersebut sangatlah ekstrim.
Para petugas pendistribusian logistik pemilu harus melewati jalan dengan lumpur yang sangat tebal dan licin, sehingga pengiriman logistik tidak bisa menggunakan kendaraan roda empat.
Tidak hanya jalan dengan lumpur yang licin saja, para petugas harus melewati bibir pantai dengan ombak yang cukup besar sehingga terkadang para petugas harus menunggu ombak mereda.
Sehingga apabila cuaca sedang tidak mendukung para petugas harus menunggu terlebih dahulu sebab, apabila memaksakan untuk melewati itu ombak besar tak segan-segan menghantam dan menyeret para petugas.
Pendistribusian logistik ke daerah itu menggunakan kendaraan tradisional seperti gerobak sapi dan sepeda motor yang sudah dimodifikasi dengan menggunakan rantai yang dililitkan pada ban kendaraan mereka.
Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024