Bawaslu Jakbar pastikan logistik pemilu tiba di TPS pada 13 Februari

Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jakarta Barat memastikan logistik pemilu tiba di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di  setiap RW di wilayah tersebut pada 13 Februari 2024.

Hal tersebut menyusul dilengkapinya logistik pemilu di setiap kecamatan pada Jumat (2/2) lalu.

"Kita memastikan bahwa logistik itu H-1 pemilu itu semuanya sudah terpenuhi. Jadi tanggal 13 Februari itu sudah siap (logistik pemilu di kecamatan)," kata Koordinator Divisi Pencegahan dan Pengawasan Humas dan Hubungan antara Lembaga Bawaslu Jakarta Barat Abdul Roup saat dihubungi di Jakarta pada Kamis.
 

Roup mengatakan bahwa awalnya distribusi dari kecamatan akan dilakukan menuju kelurahan dan kemudian ke Rukun Warga (RW) yang ada.

Baca juga: Di lokasi penertiban APK di Jakbar selalu dipasang yang baru

"Di kelurahan dulu, baru disebar ke masing-masing RW sesuai lokasi TPS yang ada. Biasanya kalau dari kelurahan itu di tiap RW kan ada masing-masing TPS, jadi ya langsung ke lokasi," kata Roup.

Pada Pemilu 2024, terdapat 1.946.535 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Jakarta Barat dengan total 7.169 TPS.

Adapun keempat kategori pencoblosan pada pemilu ini, yakni DPR RI Dapil Jakarta III, DPRD DKI, presiden dan calon wakil presiden dan DPD memiliki masing-masing 1.946.535 surat suara ditambah dua persen.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat telah (Jakbar) melengkapi logistik pemilu di delapan kecamatan wilayah tersebut.

Baca juga: Bawaslu telusuri peristiwa pengendara motor tertimpa APK di Daan Mogot

Hal tersebut menyusul rampungnya distribusi surat suara calon presiden dan calon wakil presiden, DPR RI Dapil Jakarta III, DPD DKI dan DPRD DKI ke delapan kecamatan wilayah tersebut pada Jumat (2/2) lalu.

"Sudah lengkap (logistik pemilu di kecamatan)," ujar Ketua KPU Jakbar Endang Istianti melalui pesan singkat di Jakarta pada Senin.

Endang mengatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan lokasi penyimpanan logistik di kecamatan pada Sabtu (3/2) lalu untuk mengatur penempatan logistik di TPS wilayah setempat.

"Ya, kan barangnya sudah dikirim (ke penyimpanan kecamatan). Jadi diatur buat TPS," kata Endang.